Rencana Kawasan Industri Takalar Jadi Komitmen KBN Bangun Timur Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Rencana PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) membangun Kawasan Industri Takalar, Sulawesi Selatan menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Hal ini menurut Sinergi Kawal BUMN menjadi upaya pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor kawasan.
Upaya PT KBN terus mendapatkan dukungan untuk meningkatkan performa yang berhasil ditunjukkan dengan skema pengembangan kawasan industri tersebut sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia. Pengembangan Kawasan Industri Takalar diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya di wilayah setempat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Informasi yang kami terima, Pembangunan Kawasan Industri Takalar mendatangkan investor dengan nilai investasi sebesar Rp320 triliun. Ini merupakan nilai yang besar dan baik investasi nasional," ujar
Peneliti Sinergi Kawal BUMN Willy Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Dikutip dari situs KBN, Kementerian BUMN mendukung pengembangan Kawasan Industri Takalar, Sulawesi Selatan oleh PT KBN. Hal itu disampaikan Hendrika Nora Osloi Sinaga, Asisten Deputi Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan III Kementerian BUMN di Takalar, Selasa (29/10) lalu.
Berdasarkan data PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), pembangunan kawasan industri tersebut membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare. Untuk pembangunannya, akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Takalar sudah menyediakan lahan seluas 750 hektare.
Kawasan industri tersebut diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 15 ribu orang. Selain itu, di kawasan terpadu ini bakal fokus pada industri pengolahan aluminium dan tembaga. "Sinergi Kawal BUMN memandang, rencana tersebut sangat positif. Ini menunjukkan komitmen Dirut KBN Pak Sattar Taba dalam peningkatan kinerja KBN yang berorientasi pada pertumbuhan angkatan kerja baru," paparnya.
"Kami menilai, sosok Sattar Taba sejauh ini memiliki komitmen kuat bagi pengembangan PT. KBN (persero). Tak hanya itu, kami meyakini beliau sebagai seorang yang istiqomah dalam menjalankan amanah dan jabatan. Dalam kasus sengketa Pelabuhan Marunda, Pak Sattar Taba siap mempertaruhkan nyawa demi menjaga aset negara," tandas Willy.
Upaya PT KBN terus mendapatkan dukungan untuk meningkatkan performa yang berhasil ditunjukkan dengan skema pengembangan kawasan industri tersebut sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia. Pengembangan Kawasan Industri Takalar diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya di wilayah setempat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Informasi yang kami terima, Pembangunan Kawasan Industri Takalar mendatangkan investor dengan nilai investasi sebesar Rp320 triliun. Ini merupakan nilai yang besar dan baik investasi nasional," ujar
Peneliti Sinergi Kawal BUMN Willy Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Dikutip dari situs KBN, Kementerian BUMN mendukung pengembangan Kawasan Industri Takalar, Sulawesi Selatan oleh PT KBN. Hal itu disampaikan Hendrika Nora Osloi Sinaga, Asisten Deputi Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan III Kementerian BUMN di Takalar, Selasa (29/10) lalu.
Berdasarkan data PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), pembangunan kawasan industri tersebut membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare. Untuk pembangunannya, akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Takalar sudah menyediakan lahan seluas 750 hektare.
Kawasan industri tersebut diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 15 ribu orang. Selain itu, di kawasan terpadu ini bakal fokus pada industri pengolahan aluminium dan tembaga. "Sinergi Kawal BUMN memandang, rencana tersebut sangat positif. Ini menunjukkan komitmen Dirut KBN Pak Sattar Taba dalam peningkatan kinerja KBN yang berorientasi pada pertumbuhan angkatan kerja baru," paparnya.
"Kami menilai, sosok Sattar Taba sejauh ini memiliki komitmen kuat bagi pengembangan PT. KBN (persero). Tak hanya itu, kami meyakini beliau sebagai seorang yang istiqomah dalam menjalankan amanah dan jabatan. Dalam kasus sengketa Pelabuhan Marunda, Pak Sattar Taba siap mempertaruhkan nyawa demi menjaga aset negara," tandas Willy.
(akr)