Mardani Maming Beri Inspirasi Berwirausaha di Universitas Brawijaya

Jum'at, 01 November 2019 - 07:42 WIB
Mardani Maming Beri Inspirasi Berwirausaha di Universitas Brawijaya
Mardani Maming Beri Inspirasi Berwirausaha di Universitas Brawijaya
A A A
JAKARTA - Peran kewirausahaan menentukan kemajuan suatu bangsa dalam membangun lapangan pekerjaan. Wirausaha merupakan peluang kerja yang tidak akan pernah sempit samapai kapanpun.

Era sekarang ini, yang menjadi masalah adalah banyak generasi muda penuh potensi seperti mahasiswa yang belum berani memulai berwirausaha. Beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan mereka salah satunya adalah tidak ada modal, kurang mental, bingung untuk memulai.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani Maming, mengatakan kewirausahaan bukan sekadar membuka usaha dengan modal yang sudah ada, tapi adalah bagaimana bisa memberikan nilai tambah dari keterbatasan yang dimiliki.

"Kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dari keterbatasan dengan cara yang kreatif, mengelola dengan maksimal sumber daya yang dimiliki dan berani menanggung risiko. Awal dulu, modal saya terbatas, menambang dengan rental alat berat. Lalu ada uang sedikit saya pakai untuk beli alat berat, perlahan tapi pasti," ujar Mardani kepada 3.000-an mahasiswa pada acara Brawijaya Entrepreneur Festival di Malang, Kamis (31/10/2019).

CEO PT Maming 69 ini menambahkan, bahwa sebaiknya para generasi muda mulai berusaha menjemput mimpinya selagi masih berada di usia muda. Menurut Mardani, mimpi merupakan bahan bakar terpenting dari seorang pengusaha.

"Jemput mimpimu di masa muda, karena itu kunci kesuksesanmu. Mimpi dapat saya katakan bahan bakarnya para pengusaha. Setelah tahu apa yang menjadi mimpi kita, pasang target keberhasilan 5-10 tahun ke depan. Fokus untuk meraih target tersebut, dan insyallah akan terjadi bisnis yang sempurna," ujar Maming yang juga CEO PT Batulicin 69 memotivasi mahasiswa.

Mardani yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan, menegaskan jika nanti membuat sebuah usaha, sebaiknya yang masih dalam keahlian atau bidang yang dikuasai. Agar terjadinya kedisiplinan dan konsistensi, karena dua hal tersebut adalah pilar yang akan menopang seorang pengusaha.

"Biasanya pengusaha muda banyak yang baru usaha pertambangan, langsung buka showroom mobil atau cafe, yang tidak nyambung dengan pekerjaan utama dan bidangnya. Perlu disiplin dan konsistensi. Saya sejak dulu menambang dari tahun 2000 sampai sekarang, jadi saya selalu membangun usaha yang sesuai dengan bidang saya dan masih sama core bisnisnya dengan pekerjaan utama saya. Hulu sampai hilir kita optimalkan," ujarnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5036 seconds (0.1#10.140)