Menkeu Optimis Peringkat Kemudahan Berusaha RI Akan Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimis peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) Indonesia akan meningkat dengan langkah reformasi administrasi perpajakan. Reformasi perpajakan itu diharapkan mendongkrak investasi yang masuk ke dalam negeri.
"Ya makanya saya katakan FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri waktu kuartal I dan II kan masih negatif dan kemudian baru pick up di kuartal III. Jadi kita berharap di kuartal IV bisa terus continue pick up," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Sri Mulyani bertekad terus menggenjot investasi asing di dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,1% pada tahun 2019. Adapun di kuartal III ini realisasi investasi mencapai Rp205,7 triliun, terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp100,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp105 triliun.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, butuh investasi sebesar Rp1.100 triliun hingga Rp1.200 triliun untuk memacu pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6-7%. Sementara, saat target investasi yang ditetapkan untuk tahun ini baru sebesar Rp792 triliun.
Senada dengan menkeu, Bahlil pun mengaku telah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Hal itu, kata dia, menjadi target bersama jajarannya di BKPM. "Dan Presiden lewat arahan khusus kepada kami meminta minimal harus masuk peringkat 50," sebutnya.
"Ya makanya saya katakan FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri waktu kuartal I dan II kan masih negatif dan kemudian baru pick up di kuartal III. Jadi kita berharap di kuartal IV bisa terus continue pick up," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Sri Mulyani bertekad terus menggenjot investasi asing di dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,1% pada tahun 2019. Adapun di kuartal III ini realisasi investasi mencapai Rp205,7 triliun, terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp100,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp105 triliun.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, butuh investasi sebesar Rp1.100 triliun hingga Rp1.200 triliun untuk memacu pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6-7%. Sementara, saat target investasi yang ditetapkan untuk tahun ini baru sebesar Rp792 triliun.
Senada dengan menkeu, Bahlil pun mengaku telah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Hal itu, kata dia, menjadi target bersama jajarannya di BKPM. "Dan Presiden lewat arahan khusus kepada kami meminta minimal harus masuk peringkat 50," sebutnya.
(fjo)