Indonesia Mendukung Cetak Biru MEA 2025
Indonesia Mendukung Cetak Biru MEA 2025
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menghelat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 di Bangkok, Thailand, dengan salah satu agenda Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2025.
Dalam KTT ini, Pilar Ekonomi ASEAN yaitu Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC Council) melakukan tinjauan jangka menengah untuk memonitor sejumlah capaian Cetak Biru MEA 2025.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menjelaskan bahwa tinjauan jangka menengah (mid-term review/MTR) bertujuan mengidentifikasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Cetak Biru MEA 2025 serta merekomendasikan penyelesaiannya.
AEC Council sendiri menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan untuk melaksanakan Cetak Biru MEA 2025 dalam mewujudkan pasar tunggal ASEAN dan berbasis produksi, kawasan ekonomi yang kompetitif, pengembangan ekonomi yang merata, dan kawasan yang terintegrasi dengan perekonomian global.
Hal ini dilakukan dengan prinsip masyarakat ASEAN yang berpusat (people-centred), berorientasi pada masyarakat (people-oriented), dan berwawasan ke depan. Oleh karena itu, seluruh negara anggota ASEAN semakin solid dan bersatu dalam menghadapi perkembangan dan tantangan regional dan global yang pesat.
"Indonesia mendukung penuh rencana AEC Council yang menegaskan kembali mengenai pentingnya memastikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 dapat terlaksana tepat waktu,” jelas Mendag Agus dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
MTR ini merupakan review pertama untuk periode 2016-2020 yang mana hasilnya akan dilaporkan pada tahun 2021. Review selanjutnya akan dilaksanakan untuk periode 2021-2025.
Hingga tahun 2019, dari total target 171 prioritas ASEAN, tercatat 93 prioritas yang telah diimplementasikan, 63 prioritas yang diharapkan dapat selesai tahun ini, dan 15 prioritas yang akan dilanjutkan pasca 2019. Hal ini menunjukkan tingginya capaian target prioritas yang berhasil dilakukan ASEAN pada tahun 2019, yaitu sebesar 91,2%.
Dalam KTT ini, Pilar Ekonomi ASEAN yaitu Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC Council) melakukan tinjauan jangka menengah untuk memonitor sejumlah capaian Cetak Biru MEA 2025.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menjelaskan bahwa tinjauan jangka menengah (mid-term review/MTR) bertujuan mengidentifikasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Cetak Biru MEA 2025 serta merekomendasikan penyelesaiannya.
AEC Council sendiri menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan untuk melaksanakan Cetak Biru MEA 2025 dalam mewujudkan pasar tunggal ASEAN dan berbasis produksi, kawasan ekonomi yang kompetitif, pengembangan ekonomi yang merata, dan kawasan yang terintegrasi dengan perekonomian global.
Hal ini dilakukan dengan prinsip masyarakat ASEAN yang berpusat (people-centred), berorientasi pada masyarakat (people-oriented), dan berwawasan ke depan. Oleh karena itu, seluruh negara anggota ASEAN semakin solid dan bersatu dalam menghadapi perkembangan dan tantangan regional dan global yang pesat.
"Indonesia mendukung penuh rencana AEC Council yang menegaskan kembali mengenai pentingnya memastikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 dapat terlaksana tepat waktu,” jelas Mendag Agus dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
MTR ini merupakan review pertama untuk periode 2016-2020 yang mana hasilnya akan dilaporkan pada tahun 2021. Review selanjutnya akan dilaksanakan untuk periode 2021-2025.
Hingga tahun 2019, dari total target 171 prioritas ASEAN, tercatat 93 prioritas yang telah diimplementasikan, 63 prioritas yang diharapkan dapat selesai tahun ini, dan 15 prioritas yang akan dilanjutkan pasca 2019. Hal ini menunjukkan tingginya capaian target prioritas yang berhasil dilakukan ASEAN pada tahun 2019, yaitu sebesar 91,2%.
(ven)
Explore More