Jokowi: Perlu Terobosan Penuhi Rantai Pasok Industri Konstruksi
A
A
A
JAKARTA - Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama pemerintah dan juga rencana strategis pemindahan ibu kota negara, kesiapan seluruh komponen rantai pasok industri konstruksi sangat diperlukan.
Rantai pasok industri konstruksi yang terdiri dari sumber pendanaan, sumber daya manusia, peralatan dan material, serta teknologi konstruksi sangat diperlukan.
"Untuk itulah saya mendorong seluruh masyarakat jasa konstruksi untuk kreatif dan inovatif dalam menemukan terobosan dalam memenuhi kebutuhan rantai pasok industri konstruksi yang sangat besar tersebut," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019, di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu(6/11/2019).
Salah satu komponen rantai pasok industri konstruksi yang senantiasa ditekankan Jokowi adalah mendorong terciptanya SDM konstruksi yang kompeten, handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan kerja sama antara dunia pendidikan dan industri jasa konstruksi untuk percepatan pembangunan SDM konstruksi.
"Karena itu saya mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian PUPR, Kemenristekdikti, dan Kemendikbud yang telah me-revitalisasi pendidikan vokasi yang link and match dengan perkembangan kebutuhan terkini di industri konstruksi sehingga menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia kerja," ungkapnya.
Jokowi menambahkan, program magang S1 dan D3 Universitas/Politeknik dan SMK di beberapa proyek infrastruktur yang dikelola oleh BUMN ke depan harus lebih banyak dilakukan. "Agar masyarakat benar-benar langsung bisa praktik dan merasakan manfaatnya," kata dia.
Rantai pasok industri konstruksi yang terdiri dari sumber pendanaan, sumber daya manusia, peralatan dan material, serta teknologi konstruksi sangat diperlukan.
"Untuk itulah saya mendorong seluruh masyarakat jasa konstruksi untuk kreatif dan inovatif dalam menemukan terobosan dalam memenuhi kebutuhan rantai pasok industri konstruksi yang sangat besar tersebut," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019, di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu(6/11/2019).
Salah satu komponen rantai pasok industri konstruksi yang senantiasa ditekankan Jokowi adalah mendorong terciptanya SDM konstruksi yang kompeten, handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan kerja sama antara dunia pendidikan dan industri jasa konstruksi untuk percepatan pembangunan SDM konstruksi.
"Karena itu saya mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian PUPR, Kemenristekdikti, dan Kemendikbud yang telah me-revitalisasi pendidikan vokasi yang link and match dengan perkembangan kebutuhan terkini di industri konstruksi sehingga menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia kerja," ungkapnya.
Jokowi menambahkan, program magang S1 dan D3 Universitas/Politeknik dan SMK di beberapa proyek infrastruktur yang dikelola oleh BUMN ke depan harus lebih banyak dilakukan. "Agar masyarakat benar-benar langsung bisa praktik dan merasakan manfaatnya," kata dia.
(fjo)