Kunjungi Blok Mahakam, Menteri ESDM Minta SKK Migas-Pertamina Pacu Produksi Migas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar jajaran Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina terus bersinergi untuk bersama-sama bekerja keras menaikkan produksi migas di tanah air.
Hal itu disampaikan Arifin saat melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Blok Mahakam yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam, Kamis (7/11/2019). Pada kunjungan kerja tersebut Menteri ESDM didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Plt Dirjen Migas Djoko Siswanto, Deputy Operasi SKK Migas Julius Wiratno serta Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi.
Arifin mengatakan, Pertamina sebagai operator yang mendapatkan kepercayaan Pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam diharapkan dapat terus menaikkan kapabilitas sumber daya di Pertamina serta mendorong untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang lebih masif. Terkait transisi alih kelola Blok Mahakam, Menteri ESDM menekankan agar melakukan segala upaya agar penurunan produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Direktur Hulu Pertamina Darmawan Samsu pada kesempatan tersebut menyampaikan progress Optimasi Pengembangan Lapangan-lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Mahakam. Menurut dia, salah satu yang mendapatkan perhatian Pertamina adalah strategi dan langkah-langkah yang diambil perseroan untuk menekan laju penurunan produksi.
"Untuk itu, Pertamina merencanakan akan melakukan pemboran 257 sumur di lima lapangan pada kurun 2020-2022 dengan biaya investasi sebesar USD1,5 miliar," ujarnya. Darmawan juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan SKK Migas terhadap rencana kerja dan pengembangan hulu migas Pertamina.
Blok Mahakam diketahui memberikan kontribusi yang besar bagi produksi migas nasional. Pertamina Hulu Mahakam adalah Kontraktor KKS dengan produksi terbesar nomor 4 di Indonesia dengan status blok yang sedang proses transisi dari operator lama ke operator baru (Pertamina Hulu Mahakam).
SKK Migas menaruh perhatian besar di Blok Mahakam sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional. SKK Migas terus mendorong Pertamina untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengeboran sumur baru di Blok Mahakam. Hasilnya adalah Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) secara agresif terus melakukan pengeboran di Blok Mahakam.
Tahun 2019, Pertamina mengebor 121 sumur, melampaui target awal sebanyak 118 sumur. Jumlah ini merupakan tertinggi dalam 7 tahun terakhir, dimana tahun 2012 tercatat sebanyak 105 sumur yang dibor. Peningkatan kegiatan pengeboran sumur terus berlangsung dan di tahun 2020 ditargetkan mengebor 257 sumur.
Upaya Pertamina menambah produksi migas di Blok Mahakam sepanjang tahun 2019 telah mulai menuai hasil dengan peningkatan produksi di lapangan Handil dari sebelumnya rata-rata sebesar 15.000–16.000 bph menjadi 17.000 bph dengan keberhasilan pengeboran di sumur Handil Shallow H-LB-177.
Selain mendorong Pertamina meningkatkan kegiatan pengeboran sumur baru serta upaya-upaya mengurangi laju penurunan produksi dengan menggunakan EOR dan lainnya, SKK Migas melihat ada potensi cadangan yang besar di Blok Mahakam, yang jika berhasil dieksplorasi maka tidak hanya dapat meningkatkan kembali produksi migas di Blok Mahakam, tetapi juga menambah cadangan migas secara nasional.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada kesempatan terpisah kembali menyampaikan ada potensi yang besar di Blok Mahakam yaitu potensi cadangan gas yang mencapai 10 triliun cubic feet (TCF) atau lebih 5 kali lipat cadangan existing.
Selain itu, sudah tersedianya infrastruktur pendukung yaitu kilang LNG di Bontang, maka setiap hasil produksi di Blok Mahakam dapat dengan cepat dilakukan monetisasi sehingga memberikan pemasukan ke negara dan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas.
Hal itu disampaikan Arifin saat melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Blok Mahakam yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam, Kamis (7/11/2019). Pada kunjungan kerja tersebut Menteri ESDM didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Plt Dirjen Migas Djoko Siswanto, Deputy Operasi SKK Migas Julius Wiratno serta Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi.
Arifin mengatakan, Pertamina sebagai operator yang mendapatkan kepercayaan Pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam diharapkan dapat terus menaikkan kapabilitas sumber daya di Pertamina serta mendorong untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang lebih masif. Terkait transisi alih kelola Blok Mahakam, Menteri ESDM menekankan agar melakukan segala upaya agar penurunan produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Direktur Hulu Pertamina Darmawan Samsu pada kesempatan tersebut menyampaikan progress Optimasi Pengembangan Lapangan-lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Mahakam. Menurut dia, salah satu yang mendapatkan perhatian Pertamina adalah strategi dan langkah-langkah yang diambil perseroan untuk menekan laju penurunan produksi.
"Untuk itu, Pertamina merencanakan akan melakukan pemboran 257 sumur di lima lapangan pada kurun 2020-2022 dengan biaya investasi sebesar USD1,5 miliar," ujarnya. Darmawan juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan SKK Migas terhadap rencana kerja dan pengembangan hulu migas Pertamina.
Blok Mahakam diketahui memberikan kontribusi yang besar bagi produksi migas nasional. Pertamina Hulu Mahakam adalah Kontraktor KKS dengan produksi terbesar nomor 4 di Indonesia dengan status blok yang sedang proses transisi dari operator lama ke operator baru (Pertamina Hulu Mahakam).
SKK Migas menaruh perhatian besar di Blok Mahakam sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional. SKK Migas terus mendorong Pertamina untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengeboran sumur baru di Blok Mahakam. Hasilnya adalah Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) secara agresif terus melakukan pengeboran di Blok Mahakam.
Tahun 2019, Pertamina mengebor 121 sumur, melampaui target awal sebanyak 118 sumur. Jumlah ini merupakan tertinggi dalam 7 tahun terakhir, dimana tahun 2012 tercatat sebanyak 105 sumur yang dibor. Peningkatan kegiatan pengeboran sumur terus berlangsung dan di tahun 2020 ditargetkan mengebor 257 sumur.
Upaya Pertamina menambah produksi migas di Blok Mahakam sepanjang tahun 2019 telah mulai menuai hasil dengan peningkatan produksi di lapangan Handil dari sebelumnya rata-rata sebesar 15.000–16.000 bph menjadi 17.000 bph dengan keberhasilan pengeboran di sumur Handil Shallow H-LB-177.
Selain mendorong Pertamina meningkatkan kegiatan pengeboran sumur baru serta upaya-upaya mengurangi laju penurunan produksi dengan menggunakan EOR dan lainnya, SKK Migas melihat ada potensi cadangan yang besar di Blok Mahakam, yang jika berhasil dieksplorasi maka tidak hanya dapat meningkatkan kembali produksi migas di Blok Mahakam, tetapi juga menambah cadangan migas secara nasional.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada kesempatan terpisah kembali menyampaikan ada potensi yang besar di Blok Mahakam yaitu potensi cadangan gas yang mencapai 10 triliun cubic feet (TCF) atau lebih 5 kali lipat cadangan existing.
Selain itu, sudah tersedianya infrastruktur pendukung yaitu kilang LNG di Bontang, maka setiap hasil produksi di Blok Mahakam dapat dengan cepat dilakukan monetisasi sehingga memberikan pemasukan ke negara dan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas.
(ind)