Investor Masih Terpusat di Jawa, KSEI Dorong Pengembangan Daerah

Jum'at, 08 November 2019 - 16:10 WIB
Investor Masih Terpusat...
Investor Masih Terpusat di Jawa, KSEI Dorong Pengembangan Daerah
A A A
BANDUNG - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendorong peningkatan investor pasar modal di daerah melalui pengembangan perusahaan efek daerah (PED). Saat ini, investor pasar modal masih didominasi di pulau Jawa.

Kepala Unit Peraturan dan Pengenaan Sanksi Divisi Hukum KSEI M Zidni Ilman Solihin mengatakan, pihaknya mendorong terbentuknya PED, menyusul telah ditunjuknya bank pembangunan daerah (BPD) seperti bank bjb.

"Kami berharap adanya PED bisa mendorong pasar modal di daerah. Karena perusahaan sekuritas sekarang ini cenderung tidak merata, lebih banyak fokus di Jawa. Padahal kalau ada PED daerah, mereka lebih tahu market dan kultur daerah," kata Zidni pada acara sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di Bandung, Jumat (8/11/2019).

Sesuai data KSEI per akhir Oktober 2019, Provinsi Jawa Barat menempati urutan ke-2 untuk jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia yaitu 204.994 investor. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 53.597 investor berdomisili di Kota Bandung.

Adapun jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Oktober 2019, telah mencapai sekitar 2.311.224 investor. Mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

"Di Kalimantan itu banyak masyarakat dengan ekonomi yang cukup baik. Tetapi investor pasar modal di sana masih sedikit. Artinya, perlu ada sosialisasi dan sarana pendukung lebih lanjut untuk produk pasar modal di sana," kata dia.

Diakui dia, masuknya bank bjb sebagai bank administrator RDN akan memudahkan masyarakat berinvestasi. Tak hanya bank bjb, dalam waktu dekat beberapa BPD lainnya juga akan menjadi bank administrator RDN. Beberapa yang telah dalam proses adakah BPD Jawa Timur dan BPD Sumatera Barat.

"Perusahaan efek daerah nantinya akan fokus kerja sama dengan bank daerah. Kami berharap, ini bisa memajukan ekonomi daerah, sehingga bisa beri kenyamanan masyarakat daerah berinvestasi," imbuh dia.

Sementara itu, Manager SBL and Repo Unit PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) M Nofri Rolla mengatakan, banyak fasilitas yang bisa dinikmati investor pasar modal. Mereka tak lagi hanya mengandalkan keuntungan dari jual beli saham, tetapi bisa memanfaatkan fasilitas lainnya untuk mendapatkan dana lebih.

Salah satunya memanfaatkan program pinjam meminjam efek (PME) yang difasilitasi KPEI. Mereka yang memiliki saham, bisa meminjamkan sahamnya untuk mendapatkan tambahan keuntungan. Keuntungan yang ditawarkan pun cukup besar mencapai 12% per anom (pa).

"Investor lender tidak perlu khawatir saham tidak kembali, karena kami menyiapkan kompensasi pengembalian hingga 125%. Fasilitas ini yang sekarang kami coba penetrasi kepada kalender ritel," imbuh dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7111 seconds (0.1#10.140)