Gelar Pelatihan, BRI Dorong 10.000 UMKM Naik Kelas
A
A
A
JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmen untuk menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Terbaru, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli dalam rangkaian HUT ke-124 Bank BRI, Perseroan menggelar pelatihan kepada 10.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Program ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar perbankan lebih memperhatikan pelaku UMKM di Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019," kata Hari di Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Program pelatihan ini dilakukan di 100 lokasi dengan masing-masing 100 peserta. “Pelatihan ini diselenggarakan Bank BRI untuk meningkatkan kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online dan go global,” imbuhnya.
Dalam program tersebut, UMKM akan mendapatkan pelatihan terkait administrasi dan manajemen keuangan, pelatihan terkait e-commerce, akses informasi terhadap permodalan, hingga info pasar. Selain diikuti oleh para pelaku UMKM, termasuk UMKM dari cluster unggulan daerah, program ini juga diikuti oleh BUMDes.
Pada puncak perayaan HUT BRI yang jatuh pada pertengahan Desember 2019, BRI juga akan menggelar BRILIAN PRENEUR 2019, acara yang diciptakan untuk mendorong UMKM go digital dan go export. Pada acara tersebut akan diselenggarakan UMKM Expo, talkshow, business matching, coaching clinic, hingga launching system skoring UMKM naik kelas.
Melalui BRILIAN PRENEUR 2019, BRI ingin meningkatkan daya saing pelaku UMKM binaan agar dapat meningkatkan skala usaha yang dimana ujungnya adalah mampu menembus pasar internasional melalui ekspor.
Dalam rangkaian CSR BRI menjelang HUT ke 124, selain pelatihan terhadap 10.000 UMKM, BRI juga menyelenggarakan konservasi 19 sungai, program padat karya tunai dan renovasi 200 rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia. Selain itu, BRI juga menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang digelar di 100 kota, dimana dalam setiap pelaksanaannya juga terdapat penyaluran bantuan CSR BRI Peduli.
“Semua program yang dilakukan perseroan bertujuan untuk menjalankan fungsi sebagai agent of development dan menjalin rantai ekonomi kerakyatan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat,” pungkas Hari.
"Program ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar perbankan lebih memperhatikan pelaku UMKM di Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019," kata Hari di Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Program pelatihan ini dilakukan di 100 lokasi dengan masing-masing 100 peserta. “Pelatihan ini diselenggarakan Bank BRI untuk meningkatkan kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online dan go global,” imbuhnya.
Dalam program tersebut, UMKM akan mendapatkan pelatihan terkait administrasi dan manajemen keuangan, pelatihan terkait e-commerce, akses informasi terhadap permodalan, hingga info pasar. Selain diikuti oleh para pelaku UMKM, termasuk UMKM dari cluster unggulan daerah, program ini juga diikuti oleh BUMDes.
Pada puncak perayaan HUT BRI yang jatuh pada pertengahan Desember 2019, BRI juga akan menggelar BRILIAN PRENEUR 2019, acara yang diciptakan untuk mendorong UMKM go digital dan go export. Pada acara tersebut akan diselenggarakan UMKM Expo, talkshow, business matching, coaching clinic, hingga launching system skoring UMKM naik kelas.
Melalui BRILIAN PRENEUR 2019, BRI ingin meningkatkan daya saing pelaku UMKM binaan agar dapat meningkatkan skala usaha yang dimana ujungnya adalah mampu menembus pasar internasional melalui ekspor.
Dalam rangkaian CSR BRI menjelang HUT ke 124, selain pelatihan terhadap 10.000 UMKM, BRI juga menyelenggarakan konservasi 19 sungai, program padat karya tunai dan renovasi 200 rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia. Selain itu, BRI juga menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang digelar di 100 kota, dimana dalam setiap pelaksanaannya juga terdapat penyaluran bantuan CSR BRI Peduli.
“Semua program yang dilakukan perseroan bertujuan untuk menjalankan fungsi sebagai agent of development dan menjalin rantai ekonomi kerakyatan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat,” pungkas Hari.
(akr)