Jaga Ekspor Komoditas, Diplomat Terima Pembaruan Informasi Industri
A
A
A
JAKARTA - Langkah bersama menjaga keberlangsungan ekspor komoditas andalan Indonesia di luar negeri dilakukan sektor industri melalui dialog dengan para diplomat yang akan memulai tugasnya. Pemaparan Kepada Para Konsul Jenderal dan Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia ini terkait Produk Andalan Kelapa Sawit, Kertas dan Batu Bara Indonesia di Jakarta (11/11).
“Kami berupaya membangun pemahaman dan koordinasi yang tepat akan keberadaan produk atau komoditas negara kita yang berorientasi ekspor. Dalam hal ini perkebunan kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas serta pertambangan batu bara,” ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin.
Lebih lanjut Ia menerangkan, dalam pemaparan bersama diplomat dibahas berbagai hal mulai dari potensi, pola operasi industri, keunggulan, kontribusi dan sudah barang tentu tantangan yang dihadapi di negara tujuan ekspor. Hal ini penting dilakukan karena para diplomat, menurutnya adalah garda terdepan yang bertugas menjaga daya saing sekaligus membuka pasar baru untuk komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia.
Pertemuan ini menjadi kali ke-7 sejak 2016 silam, yang dihadiri tak kurang 90 orang duta besar, 95 orang atase dan/atau Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia ITPC, berikut 12 orang Konsul Jenderal. Hadir mendampingi 7 orang Konsul Jenderal dan 3 orang Wakil Duta Besar yaitu Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kementerian dan Perwakilan Okto Dorinus Manik, Direktur Sinar Mas, Ferry Salman, Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia, Liana Bratasida.
Lalu ada juga Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Kanya Lakshmi Sidharta, Ketua umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Sanny Iskandar, GM Corporate Communications PT Berau Coal, Singgih Widagdo, serta Accelerator Director GK-Plug and Play Indonesia, Aaron Nio Ang.
“Kami berupaya membangun pemahaman dan koordinasi yang tepat akan keberadaan produk atau komoditas negara kita yang berorientasi ekspor. Dalam hal ini perkebunan kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas serta pertambangan batu bara,” ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin.
Lebih lanjut Ia menerangkan, dalam pemaparan bersama diplomat dibahas berbagai hal mulai dari potensi, pola operasi industri, keunggulan, kontribusi dan sudah barang tentu tantangan yang dihadapi di negara tujuan ekspor. Hal ini penting dilakukan karena para diplomat, menurutnya adalah garda terdepan yang bertugas menjaga daya saing sekaligus membuka pasar baru untuk komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia.
Pertemuan ini menjadi kali ke-7 sejak 2016 silam, yang dihadiri tak kurang 90 orang duta besar, 95 orang atase dan/atau Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia ITPC, berikut 12 orang Konsul Jenderal. Hadir mendampingi 7 orang Konsul Jenderal dan 3 orang Wakil Duta Besar yaitu Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kementerian dan Perwakilan Okto Dorinus Manik, Direktur Sinar Mas, Ferry Salman, Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia, Liana Bratasida.
Lalu ada juga Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Kanya Lakshmi Sidharta, Ketua umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Sanny Iskandar, GM Corporate Communications PT Berau Coal, Singgih Widagdo, serta Accelerator Director GK-Plug and Play Indonesia, Aaron Nio Ang.
(akr)