IHSG Melanjutkan Pelemahan ke Level 6.100
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (14/11/2019) melanjutkan pelemahan. Pukul 10.07 WIB, IHSG bergerak melemah 42,03 poin atau 0,68% ke level 6.100,48.
Awal perdagangan Kamis ini, IHSG dibuka sudah memerah 4,97 poin atau 0,08% ke level 6.137,53. Rabu kemarin, IHSG ditutup melemah 38,49 poin atau 0,62% menjadi 6.142,50.
Enam dari 10 indeks sektoral memerah, dengan sektor infrastruktur turun 0,66%. Sektor aneka industri melemah 0,59%. Sektor perkebunan melemah 0,41% dan sektor perdagangan turun 0,33%.
Sektor konstruksi dan properti meningkat 0,58%. Sektor konsumen menguat 0,41%. Sektor pertambangan dan manufaktur bertambah masing-masing 0,08%.
Dari 503 saham yang diperdagangkan, 220 tertekan, 139 datar, dan 144 menguat. Nilai transaksi saham Rp1,38 triliun dari 2,56 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp72,97 miliar, dengan aksi jual asing Rp439,16 miliar dan aksi beli asing Rp366,19 miliar.
Sementara itu, pasar saham Asia Pasifik bervariasi pada Kamis pagi ini, dimana data produksi industri China pada Oktober lalu, tidak sesuai harapan. Data produksi industri China tumbuh 4,7%, lebih rendah dari ekspektasi sebesar 5,4%.
Meski demikian, namun pertumbuhan 4,7% disambut pasar saham China, dengan Shenzhen bertambah 0,14% dan Shanghai yang naik tipis. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,4% karena saham raksasa teknologi Cina Tencent turun 2%, setelah laba mereka turun 13% pada pengumuman Rabu lalu.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,17% karena saham Familymart turun lebih dari 2%. Indeks Topix diperdagangkan 0,46% lebih rendah. Melemahnya pasar saham Jepang karena pertumbuhan ekonomi mereka menyentuh level terendah 1 tahun pada kuartal III 2019. PDB Jepang tumbuh 0,2%, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu 0,8%.
Sementara Kospi Korea Selatan bertambah 0,2% dan bursa saham Australia dibuka lebih tinggi, dimana ASX 200 naik 0,6%.
Awal perdagangan Kamis ini, IHSG dibuka sudah memerah 4,97 poin atau 0,08% ke level 6.137,53. Rabu kemarin, IHSG ditutup melemah 38,49 poin atau 0,62% menjadi 6.142,50.
Enam dari 10 indeks sektoral memerah, dengan sektor infrastruktur turun 0,66%. Sektor aneka industri melemah 0,59%. Sektor perkebunan melemah 0,41% dan sektor perdagangan turun 0,33%.
Sektor konstruksi dan properti meningkat 0,58%. Sektor konsumen menguat 0,41%. Sektor pertambangan dan manufaktur bertambah masing-masing 0,08%.
Dari 503 saham yang diperdagangkan, 220 tertekan, 139 datar, dan 144 menguat. Nilai transaksi saham Rp1,38 triliun dari 2,56 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp72,97 miliar, dengan aksi jual asing Rp439,16 miliar dan aksi beli asing Rp366,19 miliar.
Sementara itu, pasar saham Asia Pasifik bervariasi pada Kamis pagi ini, dimana data produksi industri China pada Oktober lalu, tidak sesuai harapan. Data produksi industri China tumbuh 4,7%, lebih rendah dari ekspektasi sebesar 5,4%.
Meski demikian, namun pertumbuhan 4,7% disambut pasar saham China, dengan Shenzhen bertambah 0,14% dan Shanghai yang naik tipis. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,4% karena saham raksasa teknologi Cina Tencent turun 2%, setelah laba mereka turun 13% pada pengumuman Rabu lalu.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,17% karena saham Familymart turun lebih dari 2%. Indeks Topix diperdagangkan 0,46% lebih rendah. Melemahnya pasar saham Jepang karena pertumbuhan ekonomi mereka menyentuh level terendah 1 tahun pada kuartal III 2019. PDB Jepang tumbuh 0,2%, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu 0,8%.
Sementara Kospi Korea Selatan bertambah 0,2% dan bursa saham Australia dibuka lebih tinggi, dimana ASX 200 naik 0,6%.
(ven)