Impor Capai USD14,77 Miliar di Oktober 2019
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju impor bulan Oktober 2019 mencapai USD14,77 miliar. Realisasi ini mengalami kenaikan 3,57% dibandingkan September 2019 yang mencapai USD14,23 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan selama Oktober lalu, impor tercatat sebesar USD14,77 miliar, naik 3,57% secara bulanan, namun turun 16,39% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan impor disumbang oleh sektor migas yang masih cukup tinggi.
"Impor migas mengalami kenaikan 10,26% (mtm) menjadi USD1,75 miliar. Sementara impor nonmigas naik tipis 2,73% (mtm) menjadi USD13,02 miliar," jelasnya, Jumat (15/11/2019).
Dia merinci impor berdasarkan penggunaan barangnya mengalami penurunan secara tahunan. Tetapi penurunan impor barang konsumsi tercatat paling kecil, mencapai USD1,44 miliar atau hanya turun 4,44% (yoy).
"Kenaikan inpor ini karena faktor global yang masih belum membaik sehingga impor barang konsumsi meningkat seperti alkohol, obat-obatan, anggur, beberapa barang konsumsi safety dan protect device, dan gloves," kata Suhariyanto.
Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2019, total impor sebesar USD140,89 miliar atau turun 9,94% (yoy).
Sepanjang Januari hingga Oktober 2019, impor dari China, Jepang, dan Thailand masih mendominasi pasar Indonesia, nilainya masing-masing sebesar USD36,32 miliar, USD13,28 miliar, dan USD7,92 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan selama Oktober lalu, impor tercatat sebesar USD14,77 miliar, naik 3,57% secara bulanan, namun turun 16,39% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan impor disumbang oleh sektor migas yang masih cukup tinggi.
"Impor migas mengalami kenaikan 10,26% (mtm) menjadi USD1,75 miliar. Sementara impor nonmigas naik tipis 2,73% (mtm) menjadi USD13,02 miliar," jelasnya, Jumat (15/11/2019).
Dia merinci impor berdasarkan penggunaan barangnya mengalami penurunan secara tahunan. Tetapi penurunan impor barang konsumsi tercatat paling kecil, mencapai USD1,44 miliar atau hanya turun 4,44% (yoy).
"Kenaikan inpor ini karena faktor global yang masih belum membaik sehingga impor barang konsumsi meningkat seperti alkohol, obat-obatan, anggur, beberapa barang konsumsi safety dan protect device, dan gloves," kata Suhariyanto.
Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2019, total impor sebesar USD140,89 miliar atau turun 9,94% (yoy).
Sepanjang Januari hingga Oktober 2019, impor dari China, Jepang, dan Thailand masih mendominasi pasar Indonesia, nilainya masing-masing sebesar USD36,32 miliar, USD13,28 miliar, dan USD7,92 miliar.
(ven)