Nilai Impor November 2020 Capai USD12,66 Miliar, Non Migas Naik Cukup Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka impor pada November 2020 sebesar USD12,66 miliar. Apabila dibandingkan dengan Oktober 2020, impor terjadi peningkatan 17,4%.
Akan tetapi angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Di mana pada November 2019 angka impor Indonesia mencapai USD15,34 miliar.
(Baca Juga: Neraca Dagang RI November 2020 Perpanjang Rentetan Surplus Tahun Ini )
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor pada November 2020 mengalami pertumbuhan positif di semua jenis barang. Di mana beberapa komoditas non-migas yang mengalami kenaikan secara bulanan harga cukup besar adalah batu bara, karet dan tembaga.
"Ada juga yang mengalami penurunan harga seperti emas dan perak. Ini akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor," ujar dia dalam paparan secara virtual, Selasa (15/12/2020).
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Tercatat kenaikan tertinggi terjadi untuk barang modal sebesar 31,54% (mtm) dan barang konsumsi 25,52% (mtm). Impor bahan baku juga meningkat sebesar 13,02%.
"Jadi pertumbuhan impor untuk barang baku dan barang modal menggembirakan. Di mana naiknya ini akan menggerakkan industri dalam negeri," ungkap dia.
Akan tetapi angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Di mana pada November 2019 angka impor Indonesia mencapai USD15,34 miliar.
(Baca Juga: Neraca Dagang RI November 2020 Perpanjang Rentetan Surplus Tahun Ini )
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor pada November 2020 mengalami pertumbuhan positif di semua jenis barang. Di mana beberapa komoditas non-migas yang mengalami kenaikan secara bulanan harga cukup besar adalah batu bara, karet dan tembaga.
"Ada juga yang mengalami penurunan harga seperti emas dan perak. Ini akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor," ujar dia dalam paparan secara virtual, Selasa (15/12/2020).
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Tercatat kenaikan tertinggi terjadi untuk barang modal sebesar 31,54% (mtm) dan barang konsumsi 25,52% (mtm). Impor bahan baku juga meningkat sebesar 13,02%.
"Jadi pertumbuhan impor untuk barang baku dan barang modal menggembirakan. Di mana naiknya ini akan menggerakkan industri dalam negeri," ungkap dia.
(akr)