INACA Dukung Pembangunan Konektivitas dan 5 Bali Baru
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) siap mendukung dua aspek penting pembangunan ekonomi dan pariwisata yang menjadi program pemerintah 5 tahun ke depan. Dua aspek penting tersebut adalah pembangunan konektivitas antar-wilayah dan pembangunan tujuan wisata strategis baru.
"Kendati ini kepengurusan baru, kami mendukung program prioritas dari pemerintah terutama soal konektivitas dan sektor pariwisata dengan 5 Bali Baru yang digagas pemerintah. Dari sini diharapkan bisa menghidupkan pusat-pusat ekonomi baru,” tutur Ketua INACA Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Denon menambahkan, pihaknya memastikan dukungan terhadap program pemerintah yang terangkum dalam visi Presiden Joko Widodo bernama Indonesia Sentris. Membangun dari pinggiran dengan mengajak semua pihak terlibat secara aktif dalam menggerakkan pembangunan.
INACA punya peranan penting dalam konektivitas maupun dalam mendukung pertumbuhan Indonesia dari pinggir. Ditambah lagi Indonesia punya maskapai nasional dan swasta yang kuat.
"Penerbangan perintis ke daerah terpencil terus bertambah, kemudian industri logistik dan kargo pesawat juga tumbuh. Kuncinya adalah kekompakan dan kerja keras. INACA akan menjadi mitra dan berdiri bersama-sama mendukung program pemerintah," terang Denon.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah menetapkan berbagai proyek strategis untuk membangun konektivitas antar wilayah di Indonesia, baik itu infrastruktur untuk angkutan darat, laut maupun udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meneruskan berbagai program pembangunan transportasi dan perhubungan yang telah diemban selama 5 tahun terakhir.
Program konektivitas tersebut juga menjadi bagian untuk mendukung pembangunan ekonomi dan wisata baru. Semisal, pembangunan bandara di 15 lokasi serta pembangunan tujuan wisata 5 Bali baru meliputi Mandalika (Lombok), Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.
Pembangunan 5 Bali baru tersebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Wishnutama Kusbandio dan Angela Tanoesoedibjo, serta Kementerian PUPR di bawah Basuki Hadimuljono.
"Kendati ini kepengurusan baru, kami mendukung program prioritas dari pemerintah terutama soal konektivitas dan sektor pariwisata dengan 5 Bali Baru yang digagas pemerintah. Dari sini diharapkan bisa menghidupkan pusat-pusat ekonomi baru,” tutur Ketua INACA Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Denon menambahkan, pihaknya memastikan dukungan terhadap program pemerintah yang terangkum dalam visi Presiden Joko Widodo bernama Indonesia Sentris. Membangun dari pinggiran dengan mengajak semua pihak terlibat secara aktif dalam menggerakkan pembangunan.
INACA punya peranan penting dalam konektivitas maupun dalam mendukung pertumbuhan Indonesia dari pinggir. Ditambah lagi Indonesia punya maskapai nasional dan swasta yang kuat.
"Penerbangan perintis ke daerah terpencil terus bertambah, kemudian industri logistik dan kargo pesawat juga tumbuh. Kuncinya adalah kekompakan dan kerja keras. INACA akan menjadi mitra dan berdiri bersama-sama mendukung program pemerintah," terang Denon.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah menetapkan berbagai proyek strategis untuk membangun konektivitas antar wilayah di Indonesia, baik itu infrastruktur untuk angkutan darat, laut maupun udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meneruskan berbagai program pembangunan transportasi dan perhubungan yang telah diemban selama 5 tahun terakhir.
Program konektivitas tersebut juga menjadi bagian untuk mendukung pembangunan ekonomi dan wisata baru. Semisal, pembangunan bandara di 15 lokasi serta pembangunan tujuan wisata 5 Bali baru meliputi Mandalika (Lombok), Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.
Pembangunan 5 Bali baru tersebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Wishnutama Kusbandio dan Angela Tanoesoedibjo, serta Kementerian PUPR di bawah Basuki Hadimuljono.
(ven)