SKK Migas Didesak Segera Cari Pembeli Gas Blok Masela
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Inpex Coproration segera mencari pembeli gas dari Lapangan Abadi, Blok Masela. Dengan adanya mitra pembeli gas Blok Masela, diharapkan proyek tersebut tidak molor sehingga dapat beroperasi sesuai jadwal pada 2025.
“Saya titip pesan ke SKK Migas supaya cepat mencari pembeli gas dari Blok Masela. Dirjen Migas mendorong pembeli gas Blok Masela segera diusahakan supaya proyek tidak molor lagi,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto, di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada SKK Migas untuk menunjuk mitra pembeli gas dari Lapangan Abadi. Pasalnya semakin cepat ditandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Blok Masela dengan pembeli, maka proses keputusan akhir investasi (Final Investment Decision/FID) juga akan cepat untuk diputuskan.
“Jadi pada intinya makin cepat makin baik. Terserah SKK Migas akan menujuk pembeli sendiri atau lewat orang lain, tapi pesan saya satu segera PJBG (Gas Sales Agreement/GSA),” tandas dia.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa pihaknya bersama Inpex Corporation tengah mencari pembeli gas Blok Masela. Pihaknya berharap bisa mendapatkan pembeli sebelum proyek beroperasi. “SKK Migas bersama Inpex sedang mencari pembeli. Saat ini sedang dalam proses,” ungkap dia.
Mantan Direktur Utama Pertamina itu mengatakan, ada satu perusahaan yang telah berminat membeli gas Blok Masela yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Saat ini, PGN tengah melakukan komunikasi untuk menjadi mitra pembeli gas Blok Masela. Meski begitu PGN bukan satu-satunya kandidat kuat pembeli gas Blok Masela. “PGN tentu mengambil sebagai wakil Pertamina. Saat ini, PGN sudah mulai berkomunikasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ada dua perusahaan yang berminat membeli gas Blok Masela yakni, PGN dan PT Kaltim Menthanol Industri (KMI). SKK Migas memproyeksikan produksi gas Blok Masela dari 2027 hingga 2055 akan mencapai 16,38 TSCF (gross) dan sebesar 12,95 TSCF (sales).
“Saya titip pesan ke SKK Migas supaya cepat mencari pembeli gas dari Blok Masela. Dirjen Migas mendorong pembeli gas Blok Masela segera diusahakan supaya proyek tidak molor lagi,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto, di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada SKK Migas untuk menunjuk mitra pembeli gas dari Lapangan Abadi. Pasalnya semakin cepat ditandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Blok Masela dengan pembeli, maka proses keputusan akhir investasi (Final Investment Decision/FID) juga akan cepat untuk diputuskan.
“Jadi pada intinya makin cepat makin baik. Terserah SKK Migas akan menujuk pembeli sendiri atau lewat orang lain, tapi pesan saya satu segera PJBG (Gas Sales Agreement/GSA),” tandas dia.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa pihaknya bersama Inpex Corporation tengah mencari pembeli gas Blok Masela. Pihaknya berharap bisa mendapatkan pembeli sebelum proyek beroperasi. “SKK Migas bersama Inpex sedang mencari pembeli. Saat ini sedang dalam proses,” ungkap dia.
Mantan Direktur Utama Pertamina itu mengatakan, ada satu perusahaan yang telah berminat membeli gas Blok Masela yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Saat ini, PGN tengah melakukan komunikasi untuk menjadi mitra pembeli gas Blok Masela. Meski begitu PGN bukan satu-satunya kandidat kuat pembeli gas Blok Masela. “PGN tentu mengambil sebagai wakil Pertamina. Saat ini, PGN sudah mulai berkomunikasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ada dua perusahaan yang berminat membeli gas Blok Masela yakni, PGN dan PT Kaltim Menthanol Industri (KMI). SKK Migas memproyeksikan produksi gas Blok Masela dari 2027 hingga 2055 akan mencapai 16,38 TSCF (gross) dan sebesar 12,95 TSCF (sales).
(akr)