Laju Pertumbuhan DPK Akan Meneruskan Tren Perbaikan
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan meneruskan tren perbaikan. Sementara kredit diproyeksikan akan tumbuh lebih terukur sejalan dengan strategi bank untuk memperbaiki lebih dahulu portfolio kualitas aset dan menjaga profitabilitas, khususnya NIM (net interest margin).
Direktur Grup Surveilens dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) LPS, Priyantina, mengatakan potensi ekspansi kredit diperkirakan lebih dominan dikontribusikan oleh bank besar. Sementara ruang untuk bank menengah dan kecil cenderung terbatas. Hal ini mengingat opsi pembiayaan yang terbatas dan kondisi kemampuan sisi pendanaan.
"Pertumbuhan kredit dan DPK yang sempat tinggi berpotensi menyempit sehingga dapat mengurangi tekanan likuiditas. Hingga akhir tahun 2019,
pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan akan mencapai masing masing sebesar 11,7% secara year on year dan 7,4% year on year," terang Priyantina di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Sementara itu, kredit perbankan pada periode September 2019 tumbuh sebesar 7,89% year on year, untuk dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,47% secara year on year.
Adanya perlambatan pertumbuhan kredit yang lebih besar dibandingkan DPK dalam 2 bulan terakhir, mendorong adanya penurunan LDR perbankan dari level 94,04% menjadi 93,76%.
Meski terjadi perlambatan pertumbuhan DPK pada periode September, namun perlambatan di sisi kredit yang lebih besar berdampak positif pada kondisi likuiditas perbankan. Bahkan pada sebagian kelompok bank menunjukkan kondisi likuiditas yang lebih longgar.
Direktur Grup Surveilens dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) LPS, Priyantina, mengatakan potensi ekspansi kredit diperkirakan lebih dominan dikontribusikan oleh bank besar. Sementara ruang untuk bank menengah dan kecil cenderung terbatas. Hal ini mengingat opsi pembiayaan yang terbatas dan kondisi kemampuan sisi pendanaan.
"Pertumbuhan kredit dan DPK yang sempat tinggi berpotensi menyempit sehingga dapat mengurangi tekanan likuiditas. Hingga akhir tahun 2019,
pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan akan mencapai masing masing sebesar 11,7% secara year on year dan 7,4% year on year," terang Priyantina di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Sementara itu, kredit perbankan pada periode September 2019 tumbuh sebesar 7,89% year on year, untuk dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,47% secara year on year.
Adanya perlambatan pertumbuhan kredit yang lebih besar dibandingkan DPK dalam 2 bulan terakhir, mendorong adanya penurunan LDR perbankan dari level 94,04% menjadi 93,76%.
Meski terjadi perlambatan pertumbuhan DPK pada periode September, namun perlambatan di sisi kredit yang lebih besar berdampak positif pada kondisi likuiditas perbankan. Bahkan pada sebagian kelompok bank menunjukkan kondisi likuiditas yang lebih longgar.
(ven)