Respons Cepat Kunci Keberhasilan Layanan PLN
A
A
A
JAKARTA - Berkat kerja keras dan dukungan seluruh pihak, masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan listrik. Hal ini tak lepas dari kerja keras PLN sebagai perusahaan negara yang berkomitmen menerangi seluruh negeri.
Selama puluhan tahun melayani pelanggannya, PLN terus berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Mulai dari pelanggan rumah tangga, sosial hingga industri. Hasilnya, dalam survei terbaru yang dilakukan Sindo Media, secara umum PLN dinilai masih menjadi perusahaan dengan kinerja baik.
Dalam survei yang dilakukan selama periode 26 Agustus–10 September 2019, sebanyak 62% responden menyatakan PLN berkinerja baik, 37% menyatakan cukup dan hanya 2% yang menilai buruk.
Sekadar diketahui, survei kepuasan pelanggan tersebut dilakukan terhadap 400 responden di sembilan kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Makasar, Medan, dan Manado. Survei tersebut dilakukan dengan telesurvey dan online melalui quesioner.
Terkait kepuasan terhadap kinerja PLN secara umum, hal ini sejalan denga hasil survei Bank Dunia yang menyatakan Kemudahan Berbisnis di 190 negara pada 31 Oktober 2018 silam. Hasilnya, Bank Dunia menemukan bahwa Indonesia melakukan beberapa perbaikan proses bisnis untuk kemudahan berbisnis. Hasilnya untuk indikator getting electricity (kemudahan mendapatkan akses listrik), peringkat Indonesia naik menjadi posisi ke-38 pada 2018, dari sebelumnya di posisi 121 pada 2013.
Pada survei lainnya, terkait penilaian terhadap kecepatan PLN dalam merespons terjadinya gangguan, sebanyak 50% responden menyatakan cukup baik, 48% baik dan hanya 2% yang menyatakan buruk. Adapun terkait komitmen PLN dalam memberikan kompensasi atas terjadinya gangguan listrik tertentu 51% responden menyatakan cukup, 43% menyatakan baik dan 7% menyatakan respons buruk.
Dalam hal komitmen PLN dalam merespons keluhan pelanggan, sebanyak 55% responden menyatakan cukup, 37% baik dan 9% buruk. Sedangkan terkait aspek keterbukaan informasi dari PLN terkait pelayanan yang diberikan sebanyak 55% menyatakan cukup, 40% baik dan 6% buruk.
Dari hasil survei di atas terlihat bahwa mayoritas responden mengakui bahwa respons palayanan PLN masih cukup baik. Publik menilai layanan yang diberikan PLN untuk kecepatan merespons keluhan pelanggan yang masuk melalui Customer service dan keterbukaan informasi dari PLN terkait layanan yang diberikan berada pada level “cukup”.
Survei lain yang juga dilakukan kali ini adalah untuk mengetahui sejauh mana produk dan layanan PLN yang diterima masyarakat. Hasilnya, sebanyak 73% responden menyatakan program listrik prabayar merupakan the best product/services yang dimiliki PLN. Layanan ini menjadi dinilai sebagai terobosan karena sebelumnya hanya sistem pascabayar.
Kemudian, terobosan lain adalah kemudahan proses instalasi baru dan proses penambahan daya. Kedua layanan ini masing-masing mendapat apresiasi sebagai layanan terbaik dengan persentase 11 dan 16%.
Khusus untuk program penambahan daya, PLN telah beberapa kali menggelar penawarah diskon hingga 100% untuk biaya tambah daya khusus bagi lembaga pendidikan. Tahun ini misalnya, diskon ini diberikan melalui promo Gebyar Kemerdekaan 2019 yang berlaku sejak 16 Agustus hingga 31 Oktober 2019 lalu.
Promo tersebut merupakan salah satu bentuk kado istimewa PLN bagi pelanggan dan calon pelanggan di seluruh Indonesia. Khusus untuk lembaga pendidikan, diskon tambah daya serta pemasangan paket internet dan TV berlangganan ICON+ mencapai 100%.
Pada bagian terakhir survei, diketahui bahwa sebanyak 42% responden menginginkan adanya peningkatan layanan PLN. Sementara 32% lainnya ingin agar perusahaan pelat merah itu cepat tanggap dalam memberikan informasi terkait gangguan. Selain itu, dalam survei tersebut suara konsumen juga menginginkan adanya upaya minimalisasi gangguan (22%) dan sisanya sebanyak 4% menginginkan adanya penurunan tarif listrik.
Selama puluhan tahun melayani pelanggannya, PLN terus berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Mulai dari pelanggan rumah tangga, sosial hingga industri. Hasilnya, dalam survei terbaru yang dilakukan Sindo Media, secara umum PLN dinilai masih menjadi perusahaan dengan kinerja baik.
Dalam survei yang dilakukan selama periode 26 Agustus–10 September 2019, sebanyak 62% responden menyatakan PLN berkinerja baik, 37% menyatakan cukup dan hanya 2% yang menilai buruk.
Sekadar diketahui, survei kepuasan pelanggan tersebut dilakukan terhadap 400 responden di sembilan kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Makasar, Medan, dan Manado. Survei tersebut dilakukan dengan telesurvey dan online melalui quesioner.
Terkait kepuasan terhadap kinerja PLN secara umum, hal ini sejalan denga hasil survei Bank Dunia yang menyatakan Kemudahan Berbisnis di 190 negara pada 31 Oktober 2018 silam. Hasilnya, Bank Dunia menemukan bahwa Indonesia melakukan beberapa perbaikan proses bisnis untuk kemudahan berbisnis. Hasilnya untuk indikator getting electricity (kemudahan mendapatkan akses listrik), peringkat Indonesia naik menjadi posisi ke-38 pada 2018, dari sebelumnya di posisi 121 pada 2013.
Pada survei lainnya, terkait penilaian terhadap kecepatan PLN dalam merespons terjadinya gangguan, sebanyak 50% responden menyatakan cukup baik, 48% baik dan hanya 2% yang menyatakan buruk. Adapun terkait komitmen PLN dalam memberikan kompensasi atas terjadinya gangguan listrik tertentu 51% responden menyatakan cukup, 43% menyatakan baik dan 7% menyatakan respons buruk.
Dalam hal komitmen PLN dalam merespons keluhan pelanggan, sebanyak 55% responden menyatakan cukup, 37% baik dan 9% buruk. Sedangkan terkait aspek keterbukaan informasi dari PLN terkait pelayanan yang diberikan sebanyak 55% menyatakan cukup, 40% baik dan 6% buruk.
Dari hasil survei di atas terlihat bahwa mayoritas responden mengakui bahwa respons palayanan PLN masih cukup baik. Publik menilai layanan yang diberikan PLN untuk kecepatan merespons keluhan pelanggan yang masuk melalui Customer service dan keterbukaan informasi dari PLN terkait layanan yang diberikan berada pada level “cukup”.
Survei lain yang juga dilakukan kali ini adalah untuk mengetahui sejauh mana produk dan layanan PLN yang diterima masyarakat. Hasilnya, sebanyak 73% responden menyatakan program listrik prabayar merupakan the best product/services yang dimiliki PLN. Layanan ini menjadi dinilai sebagai terobosan karena sebelumnya hanya sistem pascabayar.
Kemudian, terobosan lain adalah kemudahan proses instalasi baru dan proses penambahan daya. Kedua layanan ini masing-masing mendapat apresiasi sebagai layanan terbaik dengan persentase 11 dan 16%.
Khusus untuk program penambahan daya, PLN telah beberapa kali menggelar penawarah diskon hingga 100% untuk biaya tambah daya khusus bagi lembaga pendidikan. Tahun ini misalnya, diskon ini diberikan melalui promo Gebyar Kemerdekaan 2019 yang berlaku sejak 16 Agustus hingga 31 Oktober 2019 lalu.
Promo tersebut merupakan salah satu bentuk kado istimewa PLN bagi pelanggan dan calon pelanggan di seluruh Indonesia. Khusus untuk lembaga pendidikan, diskon tambah daya serta pemasangan paket internet dan TV berlangganan ICON+ mencapai 100%.
Pada bagian terakhir survei, diketahui bahwa sebanyak 42% responden menginginkan adanya peningkatan layanan PLN. Sementara 32% lainnya ingin agar perusahaan pelat merah itu cepat tanggap dalam memberikan informasi terkait gangguan. Selain itu, dalam survei tersebut suara konsumen juga menginginkan adanya upaya minimalisasi gangguan (22%) dan sisanya sebanyak 4% menginginkan adanya penurunan tarif listrik.
(akn)