Transportasi Massal Menjadi Tambahan Nilai Jual Properti

Kamis, 21 November 2019 - 20:04 WIB
Transportasi Massal...
Transportasi Massal Menjadi Tambahan Nilai Jual Properti
A A A
JAKARTA - Seperti biasanya penyelenggaraan Housing Estate Awards juga disertai pemberian penghargaan kepada proyek-proyek yang dinilai cukup ramah lingkungan yang dinamakan HousingEstate Green Property Awards.

Pemberian penghargaan HousingEstate Green Property Awards 2019 itu diselenggarakan di Hotel Le Meridien, Rabu, 20 November 2019, bersamaan dengan Housing Estate Awards 2019, yang dihadiri kalangan pengembang, produsen bahan bangunan, bankir, birokrat, dan media massa.

Tahun ini, 10 proyek menerima Green Property Awards. Paling banyak untuk kategori green transportation, karena integrasi proyek dengan jalur transportasi massal, menyusul masifnya pembangunan infrsatruktur itu 5-7 tahun terakhir terutama di megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Yang lain untuk kategori green open space, green design & planning, green energy, dan green infrastructure. Rinciannya pada tabel di halaman selanjutnya.

Kalau dulu proyek-proyek properti, apalagi yang menyasar segmen menengah ke atas dan mewah, gengsi menyebut kedekatan dengan jalur transportasi massal sebagai nilai lebih, kini tidak lagi. Banyak proyek dengan gembira mempromosikan kedekatan dengan transportasi massal itu sebagai salah satu kelebihan.

Sejumlah developer bahkan dengan antusias bekerja sama membangun stasiun baru dekat lokasi proyeknya. Contohnya, Sinar Mas Land (SML), developer BSD City (6.000 ha), yang meremajakan stasiun kereta komuter Cisauk (Tangerang) di jalur kereta komuter Tanah Abang (Jakarta)-Bintaro-Serpong-Parung Panjang-Tigaraksa-Tenjo-Maja-Rangkasbitung, dan mengintegrasikan proyeknya dengan stasiun itu.

Contoh lain, Metropolitan Land (Metland), developer Metland Cibitung (460 ha) di Cibitung, Bekasi, di jalur kereta komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang, yang membangun stasiun baru Telaga Murni terintegrasi dengan jalur kereta itu.

Bukan hanya memudahkan akses penghuni, integrasi dengan transportasi massal itu juga membuka prospek baru pengembangan proyek. SML contohnya, sejak tahun lalu sebelum renovasi stasiun itu selesai sudah melansir kawasan hunian dan niaga terpadu Intermoda (25 ha) yang terintegrasi dengan stasiun Cisauk.

Sedangkan Metland sejak September 2019 mulai memperkenalkan distrik pusat bisnis atau central business district (CBD) Millenium City (23 ha) yang terkoneksi dengan stasiun Telaga Murni.

Setiap hari stasiun itu didatangi 12.000-14.000 penumpang. Sebagian adalah penghuni Metland Cibitung yang saat ini sudah ditinggali 3.400 KK. "Semua itu mengerek prospek investasi properti di kawasan," kata Anhar Sudradjat, Wakil Presiden Direktur Metland dalam keterangan resmi, Kamis (21/11/2019).
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)