Akhir Pekan, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Berbalik Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan menguat, setelah sempat terpuruk sangat dalam pada awal sesi Kamis kemarin. Seperti diketahui pada akhir sesi kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp14.091/USD atau cenderung mixed alias variatif.
Sentimen positif mencuat setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga dan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM). "Dari dalam negri, kebijakan pemangkasan GWM oleh BI yang bisa menstimulus kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bisa membantu penguatan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sambung dia melanjutkan rupiah mungkin bisa menguat Jumat ini dengan adanya komentar dan gestur positif dari Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) mengenai kelanjutan negosiasi dagang. "Tiongkok mengundang perwakilan AS untuk datang ke Tiongkok sebelum libur Thanksgiving untuk membicarakan lebih dalam kesepakatan dagang," jelasnya.
Dia menambahkan, AS juga memberi sinyal tidak akan menerapkan kenaikan tarif impor barang Tiongkok pada tanggal 15 Desember meskipun penandatanganan perjanjian terjadi setelah tanggal tersebut. Hal itu membuat mata uang garuda masih stabil pada pekan ini dengan adanya sentimen positif dari internal dan eksternal.
"Potensi pergerakan rupiah pada akhir pekan ini ada di kisaran level Rp14.020 per USD hingga Rp14.100 per USD," jelasnya.
Sentimen positif mencuat setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga dan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM). "Dari dalam negri, kebijakan pemangkasan GWM oleh BI yang bisa menstimulus kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bisa membantu penguatan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sambung dia melanjutkan rupiah mungkin bisa menguat Jumat ini dengan adanya komentar dan gestur positif dari Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) mengenai kelanjutan negosiasi dagang. "Tiongkok mengundang perwakilan AS untuk datang ke Tiongkok sebelum libur Thanksgiving untuk membicarakan lebih dalam kesepakatan dagang," jelasnya.
Dia menambahkan, AS juga memberi sinyal tidak akan menerapkan kenaikan tarif impor barang Tiongkok pada tanggal 15 Desember meskipun penandatanganan perjanjian terjadi setelah tanggal tersebut. Hal itu membuat mata uang garuda masih stabil pada pekan ini dengan adanya sentimen positif dari internal dan eksternal.
"Potensi pergerakan rupiah pada akhir pekan ini ada di kisaran level Rp14.020 per USD hingga Rp14.100 per USD," jelasnya.
(akr)