Arya Sinulingga Didapuk Jadi Komisaris PT Inalum
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum mengesahkan Orias Petrus Moedak sebagai direktur utama (dirut baru) menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN bulan lalu.
Adapun pada kesempatan itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga diangkat menjadi Komisaris Inalum. Arya merupakan salah satu dari empat staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir.
Adapun jajaran komisaris perusahaan terdiri dari satu komisaris utama, tiga komisaris dan dua komisaris independen. Komisaris Utama sebelumnya dijabat Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno, yang kemudian digeser menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia.
Arya Sinulingga mengatakan, posisi komut Inalum saat ini belum ditentukan. Sementara penunjukan dirinya juga masih sebagai komisaris diu Inalum.
"Baru dirut dan komisaris. Dirutnya Pak Orias, komisarisnya tambah satu, Arya Sinulingga," ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Arya menegaskan, perubahan yang dilakukan di Inalum dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN tersebut. Dia menegaskan, Menteri BUMN telah mempertimbangkan para pengurus Inalum dengan baik. (Baca Juga: Sah, Orias Petrus Moedak Jadi Dirut Inalum)
"Pak Orias di pertambangan (rekam jejaknya) sangat baik, orangnya lurus track record-nya sangat baik punya kemampuan dan pengetahuan tentang pertambangan yang oke," jelasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir pun telah memberikan tugas-tugas tertentu untuk dilaksanakan Orias sebagai Direktur Utama Inalum yang baru. "Pak Budi Sadikin telah meletakkan fondasi holding industri pertambangan dan membangun sinergi antar-anggota holding dengan baik. Saya harap Pak Orias dapat melanjutkan tongkat estafet dan mengejar target-target yang harus dicapai, khususnya terkait hilirisasi bahan tambang dan membangun perusahaan industri pertambangan kelas dunia," kata Erick sebelumnya.
Saat ini Inalum yang merupakan induk holding industri pertambangan sedang dalam proses akuisisi saham PT Vale Indonesia yang memproduksi nikel, bahan tambang strategis yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri baja maupun baterai untuk kendaraan listrik.
Holding industri pertambangan baru-baru ini telah bertransformasi menjadi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dengan anggota PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.
Adapun pada kesempatan itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga diangkat menjadi Komisaris Inalum. Arya merupakan salah satu dari empat staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir.
Adapun jajaran komisaris perusahaan terdiri dari satu komisaris utama, tiga komisaris dan dua komisaris independen. Komisaris Utama sebelumnya dijabat Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno, yang kemudian digeser menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia.
Arya Sinulingga mengatakan, posisi komut Inalum saat ini belum ditentukan. Sementara penunjukan dirinya juga masih sebagai komisaris diu Inalum.
"Baru dirut dan komisaris. Dirutnya Pak Orias, komisarisnya tambah satu, Arya Sinulingga," ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Arya menegaskan, perubahan yang dilakukan di Inalum dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN tersebut. Dia menegaskan, Menteri BUMN telah mempertimbangkan para pengurus Inalum dengan baik. (Baca Juga: Sah, Orias Petrus Moedak Jadi Dirut Inalum)
"Pak Orias di pertambangan (rekam jejaknya) sangat baik, orangnya lurus track record-nya sangat baik punya kemampuan dan pengetahuan tentang pertambangan yang oke," jelasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir pun telah memberikan tugas-tugas tertentu untuk dilaksanakan Orias sebagai Direktur Utama Inalum yang baru. "Pak Budi Sadikin telah meletakkan fondasi holding industri pertambangan dan membangun sinergi antar-anggota holding dengan baik. Saya harap Pak Orias dapat melanjutkan tongkat estafet dan mengejar target-target yang harus dicapai, khususnya terkait hilirisasi bahan tambang dan membangun perusahaan industri pertambangan kelas dunia," kata Erick sebelumnya.
Saat ini Inalum yang merupakan induk holding industri pertambangan sedang dalam proses akuisisi saham PT Vale Indonesia yang memproduksi nikel, bahan tambang strategis yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri baja maupun baterai untuk kendaraan listrik.
Holding industri pertambangan baru-baru ini telah bertransformasi menjadi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dengan anggota PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.
(fjo)