Tanggapi Saran Ombudsman, Arya Sinulingga: Masak Orang Luar yang Mengawasi Perusahaan Pemerintah

Rabu, 05 Agustus 2020 - 17:05 WIB
loading...
Tanggapi Saran Ombudsman,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia menyampaikan saran perbaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal polemik rangkap jabatan dan rangkap penghasilan sejumlah komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Ombudsman menyarankan Jokowi segera menerbitkan peraturan presiden (Perpres) untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ombudsman menilai Presiden perlu memperjelas batasan dan kriteria dalam penempatan pejabat struktural dan fungsional aktif sebagai komisaris BUMN, serta pengaturan sistem penghasilan tunggal bagi perangkap jabatan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini perlu dipertegas dalam perpres yang disarankan.

Menaggapi itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, rekomendasi Ombudsman adalah wajar karena belum ada aturan baku ihwal pengangkatan komisaris dan direksi BUMN. Bahkan, dia menyebut Kementerian BUMN akan mengikuti regulasi jika sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi.

"Mereka kan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk membuat regulasi. Artinya mereka juga melihat bahwa ini memang belum ada regulasi yang mengaturnya, dan kami dari kementerian jelas akan mematuhi semua regulasi yang ada," ujar Arya, Rabu (5/8/2020). ( Baca juga:Presiden Jokowi Diminta Buat Perpres Atasi Rangkap Jabatan di BUMN )

Kementerian BUMN, lanjut Arya, tetap berpegangan pada peraturan perundang-undangan saat menempatkan orang-orang yang menjadi petinggi sejumlah perusahaan pelat merah. Karena itu, dia sepakat bila kepala negara merumuskan aturan baru perihal syarat dan kriteria calon komisaris dan direksi BUMN.

Kendati demikian, Arya juga mengingatkan bahwa sebagai perusahaan negara pemberian jabatan komisaris ke pejabat negara adalah hal yang lazim dan bukan sesuatu yang buruk.

"Namanya perusahaan milik pemerintah, maka yang mengawasinya adalah pemerintah. Sama dengan swasta, perusahaan swasta yang mengawasinya pemilik saham. Jadi wajar sekali kalau pemerintah juga yang mengawasi BUMN tersebut sebagai komisaris," kata Arya.

Arya pun perpandangan bahwa dengan menempatkan orang-orang yang tepat akan mampu mewujudkan BUMN sebagai good corporate governance. Justru jabatan komisaris diserahkan seluruhnya kepada orang di luar pemerintahan akan muncul berbagai polemik yang justru kontraproduktif dengan tujuan pemerintah itu sendiri.

"Kalau tidak nanti siapa yang mengawasi mereka. Itu yang jadi problem selama ini rangkap jabatan karena harus ada yang mewakili pemerintah mengawasi jalannya perusahaan pemerintah. Masak orang lain, orang luar yang mengawasi perusahaan pemerintah dasarnya apa?" pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Prabowo Minta Komisaris...
Prabowo Minta Komisaris Bank BUMN Lebih Ramping, Diisi Profesional
Respons Erick Thohir...
Respons Erick Thohir Soal Rangkap Jabatan Wakil Kepala BP Danantara dengan Dirut PAL
Jajaran Komisaris PLN...
Jajaran Komisaris PLN Dirombak, Arcandra Tahar Berhenti dan Wakil Ketua TKN Gabung
Erick Thohir Angkat...
Erick Thohir Angkat Eks TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris Utama Antam
Profil Mayjen TNI (Purn)...
Profil Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan, Orang Dekat Prabowo yang Jadi Komisaris Garuda
Glenny Kairupan Ditunjuk...
Glenny Kairupan Ditunjuk Jadi Komisaris Baru Garuda Indonesia, Kawan Baik Prabowo?
Daftar 12 Mantan TKN...
Daftar 12 Mantan TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris BUMN
Rekomendasi
Viral Detik-detik Meghan...
Viral Detik-detik Meghan Markle Dimarahi Pangeran Harry di Depan Keluarga Kerajaan
Deretan Menteri Prabowo...
Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
13 Kapolda Jebolan Akpol...
13 Kapolda Jebolan Akpol 1991 Teman Satu Angkatan Kapolri
Berita Terkini
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan...
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Hijau dari 13 Fasilitas Produksi
11 jam yang lalu
Ekosistem BRI Group...
Ekosistem BRI Group Jadi Keunggulan Kompetitif Bank Raya
12 jam yang lalu
Kredit Digital Bank...
Kredit Digital Bank Raya Tumbuh Signifikan di 2024
13 jam yang lalu
Dukung Transformasi...
Dukung Transformasi TMII, Bank Raya Hadirkan Pembayaran Cashless bagi Pengunjung
14 jam yang lalu
Tambahan Impor Pangan...
Tambahan Impor Pangan dari AS Dipastikan Tak Ganggu Program Swasembada
15 jam yang lalu
Potensial Turun Mutu,...
Potensial Turun Mutu, Pengamat: Beras Bulog Harus Segera Disalurkan
16 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved