Wamenparekraf Angela: Ekonomi Kreatif Kekuatan Baru Ekonomi Nasional
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) akan menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru ekonomi nasional. Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo di sela-sela Creative Economy Review 2019 yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
"Ekonomi kreatif salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru di masa mendatang untuk ekonomi nasional," kata Angela yang tampil anggun dalam balutan kemeja hitam dan celana warna senada.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data BPS, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2018, PDB ekonomi kreatif mencapai Rp1.105 triliun, naik dari tahun 2017 yang hanya Rp1.009 triliun dan 2016 sebesar Rp922,59 triliun. (Baca juga: Lima Destinasi Wisata Prioritas Ditarget Sumbang Devisa USD7,3 Miliar )
"Diproyeksikan tahun ini menjadi Rp1.211 triliun. Pertumbuhan PDB ekonomi kreatif ini berakibat positif terhadap peningkatan kebutuhan dan terserapnya tenaga kerja," ujarnya.
Peraih gelar Master of Commerce (Finance) dari University of New South Wales, Australia ini merinci pada 2016 penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif mencapai 16.909.690 juta orang, atau 14,28% dari total jumlah tenaga kerja nasional.
Pada 2017, tenaga kerja yang terserap naik menjadi 17,4 juta orang atau 13,74% dari total jumlah tenaga kerja nasional. Angka tersebut lantas naik lagi menjadi 18,1 juta orang sepanjang 2018.
Pertumbuhan, lanjut Angela, juga terjadi pada nilai ekspor ekonomi kreatif nasional. Pada 2016, nilai ekspor sektor ekonomi kreatif mencapai USS 19,98 miliar atau 13,77% dari total nilai ekspor nasional, padahal tahun sebelumnya hanya USD19,36 miliar.
Angela mengatakan, Kemenparekraf akan terus mendorong agar pertumbuhan sektor ekonomi kreatif bisa lebih baik dan lebih pesat lagi. Selama ini, berbagai cara sudah dilakukan. Seperti program pemberian intensif kepada pelaku ekonomi kreatif, penyelenggaraan Bekraf Creative Labs, membuat platform Food Startup Indonesia dan banyak lagi. (Baca juga: Majukan Pariwisata, Wishnutama-Angela Siapkan 5 Terobosan )
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan berbagai program yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif," tegasnya.
Angela mengatakan Kemenparekraf membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. "Kementerian memerlukan kolaborasi dan sinergitas program dari seluruh pemangku kepentingan terkait, agar pengembangan ekonomi kreatif berjalan optimal dan dapat berdampak luas bagi masyarakat," tandasnya. (Baca juga: Desa Wisata Potensi Andalan Indonesia )
Pada kesempatan tersebut, Angela meminta semua pihak bersama-sama membangun dan memajukan ekonomi kreatif di Tanah Air demi kemajuan Indonesia. "Kita satukan tekad, kita samakan langkah, bersinergi, kita kembangkan ekonomi kreatif di Indonesia dengan gagasan-gagasan baru, demi Indonesia yang maju dan sejahtera," tutur anak sulung pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo itu.
"Ekonomi kreatif salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru di masa mendatang untuk ekonomi nasional," kata Angela yang tampil anggun dalam balutan kemeja hitam dan celana warna senada.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data BPS, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2018, PDB ekonomi kreatif mencapai Rp1.105 triliun, naik dari tahun 2017 yang hanya Rp1.009 triliun dan 2016 sebesar Rp922,59 triliun. (Baca juga: Lima Destinasi Wisata Prioritas Ditarget Sumbang Devisa USD7,3 Miliar )
"Diproyeksikan tahun ini menjadi Rp1.211 triliun. Pertumbuhan PDB ekonomi kreatif ini berakibat positif terhadap peningkatan kebutuhan dan terserapnya tenaga kerja," ujarnya.
Peraih gelar Master of Commerce (Finance) dari University of New South Wales, Australia ini merinci pada 2016 penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif mencapai 16.909.690 juta orang, atau 14,28% dari total jumlah tenaga kerja nasional.
Pada 2017, tenaga kerja yang terserap naik menjadi 17,4 juta orang atau 13,74% dari total jumlah tenaga kerja nasional. Angka tersebut lantas naik lagi menjadi 18,1 juta orang sepanjang 2018.
Pertumbuhan, lanjut Angela, juga terjadi pada nilai ekspor ekonomi kreatif nasional. Pada 2016, nilai ekspor sektor ekonomi kreatif mencapai USS 19,98 miliar atau 13,77% dari total nilai ekspor nasional, padahal tahun sebelumnya hanya USD19,36 miliar.
Angela mengatakan, Kemenparekraf akan terus mendorong agar pertumbuhan sektor ekonomi kreatif bisa lebih baik dan lebih pesat lagi. Selama ini, berbagai cara sudah dilakukan. Seperti program pemberian intensif kepada pelaku ekonomi kreatif, penyelenggaraan Bekraf Creative Labs, membuat platform Food Startup Indonesia dan banyak lagi. (Baca juga: Majukan Pariwisata, Wishnutama-Angela Siapkan 5 Terobosan )
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan berbagai program yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif," tegasnya.
Angela mengatakan Kemenparekraf membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. "Kementerian memerlukan kolaborasi dan sinergitas program dari seluruh pemangku kepentingan terkait, agar pengembangan ekonomi kreatif berjalan optimal dan dapat berdampak luas bagi masyarakat," tandasnya. (Baca juga: Desa Wisata Potensi Andalan Indonesia )
Pada kesempatan tersebut, Angela meminta semua pihak bersama-sama membangun dan memajukan ekonomi kreatif di Tanah Air demi kemajuan Indonesia. "Kita satukan tekad, kita samakan langkah, bersinergi, kita kembangkan ekonomi kreatif di Indonesia dengan gagasan-gagasan baru, demi Indonesia yang maju dan sejahtera," tutur anak sulung pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo itu.
(poe)