Lima Destinasi Wisata Prioritas Ditarget Sumbang Devisa USD7,3 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan lima destinasi wisata prioritas bisa dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak enam juta wisman. Lima destinasi tersebut meliputi Danau Toba sebanyak 1 juta wisman, Borobudur 2 juta wisman, Mandalika 2 juta wisman, Labuan Bajo 500 ribu wisman, dan Likupang 500 ribu wisman.
Berdasarkan perhitungan Kemenpar, tambahan 6 juta kunjungan wisman akan membawa tambahan devisa sekitar USD7,3 miliar. Perhitungan tersebut mengacu pada rerata pengeluaran atau spending wisman di Indonesia sekitar USD1.220 per kunjungan.
Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kemenpar Hengky Manurung mengatakan, dalam RPJMN 2020-2024 target utama menghasilkan masyarakat dari parwisata tertuju pada penambahan devisa pariwsata, jumlah dan keterampilan SDM pariwisata serta memberikan nilai tambah sektor pariwisata.
“Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan wisman 67,6 persen di 2014-2018, ini akan kita genjot. Investasi lima tahun terakhir meningkat target sampai akhir 2019 sebesar 20 miliar dollar AS,”ungkap Hengky Manurung pada Seminar IDX Channel Economic Outlook bertajuk Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas, di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Selain dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata, seminar ini juga menghadirkan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi, Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu serta pengamat kebijakan public Agus Pambagyo.
Direktur Operasional IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan, saat ini pemerintah mengganggarkan dana sebesar USD17 miliar atau setara Rp23 Triliun, selain itu di 2019 target perolehan dari sektor pariwisata mencapai Rp2,8 triliun. Pemerintah juga telah menetapkan program 10 destinasi Bali baru dan menetapkan 5 destinasi prioritas.
“Energi yang diberikan pemeintah Jokowi pada pemerintahan pertama, semoga dpemerimtaha kedua ini dukungan terhadap pariwisata tetap sama dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait,” ucap Apreyvita Wulansari.
Sementara, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, Kementerian PUPR memberikan dukungan untuk pengadaan infrastruktur dikawasan pariwisata. Prioritas Kementerian saat ini adalah meningkatkan fasilitas kepada 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas.
“Hari ini kita bicara kawasan destinasi wisata di Indonesia, bukan hanya 10 kawasan destinasi, jumlahnya masih banyak. Terlebih jika RPJMN 2024 disetujui, akan semakin banyak destinasi wisata yang akan muncul,” ucap Sugiyartanto.
Sambung Sugiyartanto menambahkan, Kementerian PUPR saat ini akan mendukung akses infrastruktur jalan dalam mendukung kawasan strategis pariwisata. “Tidak hanya akses jalan namun akses vital lain berupa fasilitas yang mendukung daya tarik destinasi tersebut,” pungkasnya.
Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi me gungkapkan sektor parisiwatsa satu yang menguntungkan, untuk itu Bank Mandiri tertarik masuk dan membiayai sektor pariwisata. Mandiri mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)per Agustus 2019 mencapai 2,48 triliun atau sekitar 16,5% dari total KUR Mandiri yang mencapai Rp15,03 triliun.
“KUR Ini kita gunakan untuk membaiayai kapal dan lainnya yangterkait dengan sektor pariwisata,”ucap Rizaldi
Rizaldi menambahkan dukungan Mandiri untuk pembiayaan industry penunjang pariwisata per September 2019 mencapai Rp 9,2 triliun yang terdiri atas Rp376 triliun untuk kawasan pariwisata, Rp4,6 triliun untuk Hotel bintang, Rp2343 miliar untuk jasa perjalanan wisata serta Rp 3,8 Triliun untuk jasa akomodasi lainnya.
Sementara untuk pembiayaan infrastruktur dasar mencapai Rp 198,5 Triliun untuk pembiayaan infrastruktur diantaranya Rp 20,4 Triliun untuk jalan dan Rp39,6 Triliun untuk transportasi .
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mengapresiasi kinerja pemerintah yang memberikan aksesibilita sehingga semua akses pariwisata bisa terbuka. “Sehingga dengan adanya destinasi 10 Bali baru dan terlebih 5 destinasi prioritas ini akan mendorong jumlah periwisata dan ini juga akan menguntungkan kita karena mereka akan mengakses ke platform kita,”ucap Sufintri Rahayu.
Berdasarkan perhitungan Kemenpar, tambahan 6 juta kunjungan wisman akan membawa tambahan devisa sekitar USD7,3 miliar. Perhitungan tersebut mengacu pada rerata pengeluaran atau spending wisman di Indonesia sekitar USD1.220 per kunjungan.
Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kemenpar Hengky Manurung mengatakan, dalam RPJMN 2020-2024 target utama menghasilkan masyarakat dari parwisata tertuju pada penambahan devisa pariwsata, jumlah dan keterampilan SDM pariwisata serta memberikan nilai tambah sektor pariwisata.
“Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan wisman 67,6 persen di 2014-2018, ini akan kita genjot. Investasi lima tahun terakhir meningkat target sampai akhir 2019 sebesar 20 miliar dollar AS,”ungkap Hengky Manurung pada Seminar IDX Channel Economic Outlook bertajuk Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas, di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Selain dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata, seminar ini juga menghadirkan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi, Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu serta pengamat kebijakan public Agus Pambagyo.
Direktur Operasional IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan, saat ini pemerintah mengganggarkan dana sebesar USD17 miliar atau setara Rp23 Triliun, selain itu di 2019 target perolehan dari sektor pariwisata mencapai Rp2,8 triliun. Pemerintah juga telah menetapkan program 10 destinasi Bali baru dan menetapkan 5 destinasi prioritas.
“Energi yang diberikan pemeintah Jokowi pada pemerintahan pertama, semoga dpemerimtaha kedua ini dukungan terhadap pariwisata tetap sama dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait,” ucap Apreyvita Wulansari.
Sementara, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, Kementerian PUPR memberikan dukungan untuk pengadaan infrastruktur dikawasan pariwisata. Prioritas Kementerian saat ini adalah meningkatkan fasilitas kepada 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas.
“Hari ini kita bicara kawasan destinasi wisata di Indonesia, bukan hanya 10 kawasan destinasi, jumlahnya masih banyak. Terlebih jika RPJMN 2024 disetujui, akan semakin banyak destinasi wisata yang akan muncul,” ucap Sugiyartanto.
Sambung Sugiyartanto menambahkan, Kementerian PUPR saat ini akan mendukung akses infrastruktur jalan dalam mendukung kawasan strategis pariwisata. “Tidak hanya akses jalan namun akses vital lain berupa fasilitas yang mendukung daya tarik destinasi tersebut,” pungkasnya.
Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi me gungkapkan sektor parisiwatsa satu yang menguntungkan, untuk itu Bank Mandiri tertarik masuk dan membiayai sektor pariwisata. Mandiri mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)per Agustus 2019 mencapai 2,48 triliun atau sekitar 16,5% dari total KUR Mandiri yang mencapai Rp15,03 triliun.
“KUR Ini kita gunakan untuk membaiayai kapal dan lainnya yangterkait dengan sektor pariwisata,”ucap Rizaldi
Rizaldi menambahkan dukungan Mandiri untuk pembiayaan industry penunjang pariwisata per September 2019 mencapai Rp 9,2 triliun yang terdiri atas Rp376 triliun untuk kawasan pariwisata, Rp4,6 triliun untuk Hotel bintang, Rp2343 miliar untuk jasa perjalanan wisata serta Rp 3,8 Triliun untuk jasa akomodasi lainnya.
Sementara untuk pembiayaan infrastruktur dasar mencapai Rp 198,5 Triliun untuk pembiayaan infrastruktur diantaranya Rp 20,4 Triliun untuk jalan dan Rp39,6 Triliun untuk transportasi .
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mengapresiasi kinerja pemerintah yang memberikan aksesibilita sehingga semua akses pariwisata bisa terbuka. “Sehingga dengan adanya destinasi 10 Bali baru dan terlebih 5 destinasi prioritas ini akan mendorong jumlah periwisata dan ini juga akan menguntungkan kita karena mereka akan mengakses ke platform kita,”ucap Sufintri Rahayu.
(akr)