Pembangunan Jalur KA Makassar-Parepare Butuh Pembebasan 7.113 Bidang Tanah

Rabu, 27 November 2019 - 20:58 WIB
Pembangunan Jalur KA Makassar-Parepare Butuh Pembebasan 7.113 Bidang Tanah
Pembangunan Jalur KA Makassar-Parepare Butuh Pembebasan 7.113 Bidang Tanah
A A A
JAKARTA - Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare yang merupakan salah satu proyek strategis nasional memerlukan pembebasan lahan yang tidak sedikit. Oleh karena itu adanya kesadaran dan kerjasama yang baik dari masyarakat terdampak pembangunan ini sangat penting artinya.

“Total kebutuhan lahan sebanyak 7.113 bidang tanah yang tersebar di Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru dengan Rincian di Kabupaten Maros 923 bidang, di Kabupaten Pangkep 2.196 bidang dan di Kabupaten Barru sebanyak 187 bidang dengan panjang trase 142 km”. kata Sekretaris Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulmafendi, Rabu (26/11/2019).

“Progres pengadaan lahan di Kabupaten Barru (Garongkong) sudah mencapai 100% dan akan menyusul di Kabupaten Pangkep serta di Kabupaten Maros. Berbagai usaha percepatan terus menerus dilakukan Ditjen Perkeretaapian dalam pembangunan ini. Hasil taksiran harga yang resmi dikeluarkan oleh konsultan independen (KJPP) dibayarkan kepada pemilik lahan terdampak secara bertahap. Masyarakat terdampak juga menyadari akan pentingnya pembangunan kereta api ini sehingga mendukung proses yang dijalankan pemerintah. Upaya lain yang dijalankan misalnya dengan selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepetingan seperti warga terdampak, BPN, serta Pemda setempat. Dan dengan proses pembebasan lahan ini, sekarang alat berat dari kontraktor juga sudah mulai melakuan pembangunan fisik di lapangan,” papar Zulmafendi.

Zulmafendi menegaskan bahwa jika pembebasan lahan berjalan dengan baik, maka penyelesaian pembangunan juga akan sesuai target, sehingga kereta api Makassar Parepare dapat beroperasi dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain untuk mempermudah aksesebilitas, pengoperasian kereta ini nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, yang membawahi pembangunan KA Makasar-Parepare Nur Setiawan Sidik menyampaikan bahwa anggaran pembangunan jalur KA Makassar-Parepare Segmen 3 ini, dalam kurun waktu 2019-2020 sebesar Rp2.944.115.478.000. Terbagi atas anggaran tahun 2019 senilai Rp2.526.967.672.000 (dikurangi Rp360.000.000.000), dan anggaran tahun 2020 senilai Rp417.147.804.000.

“Sedangkan proses kontrak untuk segmen 3 ini terdapat total ada 24 paket pekerjaan dengan posisi Penetapan menteri ada 21 paket, tandatangan penetapan 21 paket, pembahasan draft kontrak 21 paket, dan pengesahan draft kontrak 21 paket,dan yang sudah kontrak 20 paket,” jelas Nur.

Gambaran prasarana jalur KA Makassar-Parepare, total trase mainline sepanjang sekitar 142 kilometer yang terbagi dalam 5 segmen ditambah 2 segmen sliding track sepanjang 22.1 kilometer. Segmen A berada di Pare Pare sepanjang 10,8 kilometer, Segmen B dan D berada di Kabupaten Barru sepanjang 57,5 kilometer, segmen D tersebar di Kabupaten Pangkep dan Marros total sepanjang 60,3 kilometer, dan segmen E di kota Makassar sepanjang 13,3 kilometer.

Sementara untuk Sliding track di segmen B dan F tersebar di Garongkong, Bungo dan Bantimmurung ke arah tonasa dan bosowa dengan total panjang 22,1 kilometer. “Selain itu pada keseluruhan jalur KA tersebut dibangun 7 stasiun besar, 9 stasiun kecil serta tambahan 3 stasiun kecil siding track. Semua pembangunan ini dilaksanakan agar nantinya kereta api ini membawa manfaat yang seluas luasnya bagi masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan” pungkas Nur Setiawan Sidik.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6916 seconds (0.1#10.140)