Tabungan Emas Capai 3,7 Ton, Pegadaian Lampaui Target Awal Tahun
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menawarkan produk Tabungan Emas, sebuah bentuk layanan penitipan saldo emas yang memudahkan masyarakat berinvestasi logam mulia tersebut. Tahun ini angka titipan emas meningkat 80%, yaitu sebesar 3,7 ton per Oktober 2019 dibandingkan 1,69 ton dari Desember 2018.
Tercatat saat ini penjualan emas sudah lebih dari 4,1 ton. "Capaian titipan emas tersebut sudah melampaui target kami tahun ini. Sebelumnya kami memproyeksikan titipan emas mencapai 4,2 ton di akhir 2019. Saat ini, kami tetapkan target baru yaitu 5,4 ton," kata Kepala Departemen Operasi Divisi Produk Emas Pegadaian Heri Prasongko dalam Media Gathering SINDO Media bertemakan "Emas sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian" di Hotel Ashley, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Heri menyebutkan pada Oktober lalu, jumlah nasabah Tabungan Emas naik 115% menjadi 3,6 juta, dari sebelumnya 1,6 juta orang. Rekeningnya pun meningkat menjadi 3,7 juta rekening, dengan jumlah top up meningkat 69% menjadi 3,2 ton dari 1,9 ton. Angka buyback emas tercatat meningkat 51% dari 0,948 ton menjadi 1,4 ton. (Baca juga: KNKS: Investasi Emas Jaga Nilai Kekayaan Bukan Ditimbun )
"Kami menawarkan banyak kemudahan bagi masyarakat melalui produk Tabungan Emas. Selain keamanan dan keaslian emas terjamin karena lembaga kami terpercaya, masyarakat bisa mendaftarkan diri mereka di seluruh cabang dan agen Pegadaian di seluruh Indonesia," ujarnya.
Untuk memiliki Tabungan Emas juga mudah. Calon nasabah cukup membawa data diri berupa KTP atau paspor dan uang untuk biaya administrasi awal. Selain itu, nasabah bisa mencetak kepingan emas mulai dari 1 gram di seluruh outlet Pegadaian.
Di samping Tabungan Emas, Pegadaian juga menawarkan layanan investasi emas lainnya melalui Mulia Pegadaian. Produk ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Mulia Tunai, Mulia Arisan, Mulia Kolektif, dan Mulia Personal, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.
Tercatat saat ini penjualan emas sudah lebih dari 4,1 ton. "Capaian titipan emas tersebut sudah melampaui target kami tahun ini. Sebelumnya kami memproyeksikan titipan emas mencapai 4,2 ton di akhir 2019. Saat ini, kami tetapkan target baru yaitu 5,4 ton," kata Kepala Departemen Operasi Divisi Produk Emas Pegadaian Heri Prasongko dalam Media Gathering SINDO Media bertemakan "Emas sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian" di Hotel Ashley, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Heri menyebutkan pada Oktober lalu, jumlah nasabah Tabungan Emas naik 115% menjadi 3,6 juta, dari sebelumnya 1,6 juta orang. Rekeningnya pun meningkat menjadi 3,7 juta rekening, dengan jumlah top up meningkat 69% menjadi 3,2 ton dari 1,9 ton. Angka buyback emas tercatat meningkat 51% dari 0,948 ton menjadi 1,4 ton. (Baca juga: KNKS: Investasi Emas Jaga Nilai Kekayaan Bukan Ditimbun )
"Kami menawarkan banyak kemudahan bagi masyarakat melalui produk Tabungan Emas. Selain keamanan dan keaslian emas terjamin karena lembaga kami terpercaya, masyarakat bisa mendaftarkan diri mereka di seluruh cabang dan agen Pegadaian di seluruh Indonesia," ujarnya.
Untuk memiliki Tabungan Emas juga mudah. Calon nasabah cukup membawa data diri berupa KTP atau paspor dan uang untuk biaya administrasi awal. Selain itu, nasabah bisa mencetak kepingan emas mulai dari 1 gram di seluruh outlet Pegadaian.
Di samping Tabungan Emas, Pegadaian juga menawarkan layanan investasi emas lainnya melalui Mulia Pegadaian. Produk ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Mulia Tunai, Mulia Arisan, Mulia Kolektif, dan Mulia Personal, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.
(poe)