Menhub Sebut Pelabuhan Patimban Butuh Investasi Rp40 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban membutuhkan investasi sekitar Rp40 triliun. Adapun rincian kebutuhan tersebut, sebesar Rp23,5 triliun yang didapatkan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) yaitu untuk tahap 1 fase 1 sebesar 14 Triliun Rupiah dan tahap 1 fase 2 sebesar 9,5 Triliun Rupiah.
"Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1 fase 1, akan diselesaikan pada bulan November 2020 dengan kapasitas kapasitas 218.000 kendaraan untuk terminal kendaraan dan 250.000 TEUs untuk terminal peti kemas," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Dia melanjutkan dengan pengembangan pada tahap 1 fase 2 yang ditargetkan pada tahun 2021 - 2023, dengan kapasitas optimum untuk kendaraan itu adalah 600.000 kendaraan dan kontainer sejumlah 3,75 juta TEUs. "Tahap 2 dan tahap 3 akan dilakukan pada 2024-2027 yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal yaitu diatas 7 juta TEUs," jelasnya.
Menhub juga menerangkan, total luas pelabuhan ini adalah 654 hektar dengan rincian 300 hektar untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan serta 354 hektar akan diperuntukkan back up area berisi area pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis.
"Diharapkan dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban secara keseluruhan, dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas (ekspor-impor) kendaraan di Tanjung Priok di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi minyak dan gas," ungkapnya.
Sementara itu, paralel dengan pembangunan terminal, saat ini Kementerian PUPR tengah membagun akses jalan dari dan menuju Pelabuhan Patimban yang ditargetkan akan selesai pada bulan April 2020 mendatang, sebelum pelaksanaan soft launching Pelabuhan Patimban.
"Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1 fase 1, akan diselesaikan pada bulan November 2020 dengan kapasitas kapasitas 218.000 kendaraan untuk terminal kendaraan dan 250.000 TEUs untuk terminal peti kemas," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Dia melanjutkan dengan pengembangan pada tahap 1 fase 2 yang ditargetkan pada tahun 2021 - 2023, dengan kapasitas optimum untuk kendaraan itu adalah 600.000 kendaraan dan kontainer sejumlah 3,75 juta TEUs. "Tahap 2 dan tahap 3 akan dilakukan pada 2024-2027 yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal yaitu diatas 7 juta TEUs," jelasnya.
Menhub juga menerangkan, total luas pelabuhan ini adalah 654 hektar dengan rincian 300 hektar untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan serta 354 hektar akan diperuntukkan back up area berisi area pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis.
"Diharapkan dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban secara keseluruhan, dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas (ekspor-impor) kendaraan di Tanjung Priok di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi minyak dan gas," ungkapnya.
Sementara itu, paralel dengan pembangunan terminal, saat ini Kementerian PUPR tengah membagun akses jalan dari dan menuju Pelabuhan Patimban yang ditargetkan akan selesai pada bulan April 2020 mendatang, sebelum pelaksanaan soft launching Pelabuhan Patimban.
(akr)