Pelni: Sebagai Anggota Dewan IMO, Posisi Maritim Indonesia Makin Kuat
A
A
A
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/Pelni menyatakan dukungannya atas keterpilihan Indonesia menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO). Keberadaan Indonesia di Dewan IMO diyakini akan semakin memperkuat posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim.
Kepala Kesekretariatan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, sebagai salah satu BUMN yang dipercaya menjadi delegasi tim lobi Indonesia pada acara sidang majelis IMO ke-31, pihaknya menghadiri proses perhitungan suara pemilihan anggota Dewan Internasional Maritime Organization (IMO) pada Jumat (29/11) lalu yang dilaksanakan di Kantor Pusat IMO di London, Inggris.
Berdasarkan perhitungan suara, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu anggota Dewan Organisasi IMO Kategori C untuk periode 2020-2021 dan Indonesia berada pada urutan ke-5 dari 24 Negara yang mencalonkan diri pada Kategori C. Adapun dari 168 negara anggota IMO yang menghadiri sidang tersebut, hanya 165 negara yang memiliki hak suara.
"Alhamdulillah, Pelni bangga dan tentunya bersyukur dapat menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini. Setelah menjadi anggota Dewan pada periode 2018-2019, Indonesia secara resmi kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO untuk kategori C periode 2020-2021 dengan perolehan 139 suara dan menempati peringkat ke-5 dari 20 kursi yang diperebutkan," ungkap Yahya di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Adapun anggota Dewan Kategori C periode 2020-2021 terdiri dari Singapura, Malta, Malaysia, Siprus, Indonesia, Bahama, Afrika Selatan, Meksiko, Chili, Belgia, Mesir, Peru, Maroko, Denmark, Turki, Thailand, Jamaika, Filipina, Kuwait, dan Kenya.
"Dengan terpilihnya Indonesia, maka pemerintah Indonesia dapat menyuarakan kepentingannya dalam percaturan pelayaran internasional untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia, dan tentunya semakin mendapat pengakuan dunia bahwa Indonesia adalah negara maritim yang besar," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Yahya menjelaskan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) terpilih menjadi External Auditor IMO Periode 2020-2023. Dimana sebelumnya Indonesia bersaing dengan dua negara lainnya, yakni Italia dan Inggris.
"Sebagai salah satu tim delegasi dari Indonesia, kami tentu berbahagia dan bangga atas pencapaian Indonesia menjadi Anggota Dewan IMO untuk kategori C periode 2020-2021 dan External Auditor IMO periode 2020-2023," jelasnya.
Indonesia berhasil mendapatkan 75 suara mengungguli Inggris yang mendapatkan 64 suara dari total 142 pemilih dengan tiga di antaranya abstain. "BPK RI memiliki pengalaman yang prestisius sebagai auditor eksternal di dua lembaga internasional. Hal tersebut memperkuat posisi Indonesia dan menambah kepercayaan Negara anggota IMO untuk memberikan suaranya kepada Indonesia," pungkas Yahya.
Kepala Kesekretariatan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, sebagai salah satu BUMN yang dipercaya menjadi delegasi tim lobi Indonesia pada acara sidang majelis IMO ke-31, pihaknya menghadiri proses perhitungan suara pemilihan anggota Dewan Internasional Maritime Organization (IMO) pada Jumat (29/11) lalu yang dilaksanakan di Kantor Pusat IMO di London, Inggris.
Berdasarkan perhitungan suara, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu anggota Dewan Organisasi IMO Kategori C untuk periode 2020-2021 dan Indonesia berada pada urutan ke-5 dari 24 Negara yang mencalonkan diri pada Kategori C. Adapun dari 168 negara anggota IMO yang menghadiri sidang tersebut, hanya 165 negara yang memiliki hak suara.
"Alhamdulillah, Pelni bangga dan tentunya bersyukur dapat menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini. Setelah menjadi anggota Dewan pada periode 2018-2019, Indonesia secara resmi kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO untuk kategori C periode 2020-2021 dengan perolehan 139 suara dan menempati peringkat ke-5 dari 20 kursi yang diperebutkan," ungkap Yahya di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Adapun anggota Dewan Kategori C periode 2020-2021 terdiri dari Singapura, Malta, Malaysia, Siprus, Indonesia, Bahama, Afrika Selatan, Meksiko, Chili, Belgia, Mesir, Peru, Maroko, Denmark, Turki, Thailand, Jamaika, Filipina, Kuwait, dan Kenya.
"Dengan terpilihnya Indonesia, maka pemerintah Indonesia dapat menyuarakan kepentingannya dalam percaturan pelayaran internasional untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia, dan tentunya semakin mendapat pengakuan dunia bahwa Indonesia adalah negara maritim yang besar," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Yahya menjelaskan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) terpilih menjadi External Auditor IMO Periode 2020-2023. Dimana sebelumnya Indonesia bersaing dengan dua negara lainnya, yakni Italia dan Inggris.
"Sebagai salah satu tim delegasi dari Indonesia, kami tentu berbahagia dan bangga atas pencapaian Indonesia menjadi Anggota Dewan IMO untuk kategori C periode 2020-2021 dan External Auditor IMO periode 2020-2023," jelasnya.
Indonesia berhasil mendapatkan 75 suara mengungguli Inggris yang mendapatkan 64 suara dari total 142 pemilih dengan tiga di antaranya abstain. "BPK RI memiliki pengalaman yang prestisius sebagai auditor eksternal di dua lembaga internasional. Hal tersebut memperkuat posisi Indonesia dan menambah kepercayaan Negara anggota IMO untuk memberikan suaranya kepada Indonesia," pungkas Yahya.
(fjo)