Blue Ribbon Bags Perluas Pasar ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Blue Ribbon Bags (BRB), penyedia layanan ancillary untuk jaminan dan klaim bagasi penumpang dengan kantor pusat di New York, Amerika Serikat mengembangkan pasar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini menggandeng DCNLINK, kanal distribusi digital untuk airlines ticket group pertama di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Muhammad Khairi, CEO PT Digital Cipta Nateraka sebagai pengelola DCNLINK.COM dan BRB yang diwakili Sonny Effendi, Direktur PT Gensag Aeropratama di Jakarta, Selasa (3/12) lalu. Gensag adalah perwakilan BRB di Indonesia.
“Kami bersyukur karena DCNLINK bermitra dengan BRB yang beroperasi secara global. Nantinya produk BRB dapat diperoleh bersama pemesanan tiket group di DCNLINK,” kata Muhammad Khairi dalam rilisnya, kemarin.
Kerja sama ini adalah upaya membuka kesempatan bagi tour operator dan penyelenggara umrah untuk lebih mudah mendapatkan layanan ancillary sebagaimana visi The International Air Transport Association (IATA) yang tertuang dalam NDC (New Delivery Capability) Initiative. Di masa depan, penumpang maupun tour operator dapat menikmati layanan ancillary dari airlines maupun mitranya melalui kanal digital seperti DCNLINK.
“Untuk pertama kali BRB mendapatkan partner yang berfokus pada penerbangan group antara, terutama untuk umrah dan halal trip,” kata Sonny Effendi.
BRB sudah bekerjasama dengan 250 Online Travel Agent (OTA) di seluruh dunia dan sekitar 40.000 penumpang pesawat menggunakan produk BRB per hari. BRB juga menjalin kerja sama dengan 13 maskapai penerbangan internasional.
Untuk menikmati produk BRB, tour operator dapat dipesan melalui kanal DCNLINK. BRB menjamin bagasi penumpang. Jika bagasi tidak tiba bersama kedatangan penumpang, BRB bertanggung jawab untuk menemukan.
Jika dalam 96 jam bagasi tidak ditemukan atau hilang, BRB mengganti USD1.000 untuk satu bagasi yang hilang. “Kalau bagasi ditemukan setelah 48 jam, bagasi diserahkan dan jaminan USD1.000 per bagasi tetap dibayarkan,” kata Presiden Direktur PT Gensag Aeroprtama, Andri Bermawi yang juga Presiden Direktur PT Ayuberga.
Andri Bermawi berharap semakin banyak layanan untuk penyelenggara umrah akan berdampak positif terhadap industri penerbangan dan layanan umrah di Indonesia. Sampai November 2019, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jamaah umrah terbesar kedua setelah Pakistan.
Total ada 306.461 jamaah umrah dari Indonesia periode September-November 2019. “Semoga kita semakin berkontribusi untuk layanan jamaah umrah di Indonesia,” katanya. (Sudarsono)
Penandatanganan kerja sama dilakukan Muhammad Khairi, CEO PT Digital Cipta Nateraka sebagai pengelola DCNLINK.COM dan BRB yang diwakili Sonny Effendi, Direktur PT Gensag Aeropratama di Jakarta, Selasa (3/12) lalu. Gensag adalah perwakilan BRB di Indonesia.
“Kami bersyukur karena DCNLINK bermitra dengan BRB yang beroperasi secara global. Nantinya produk BRB dapat diperoleh bersama pemesanan tiket group di DCNLINK,” kata Muhammad Khairi dalam rilisnya, kemarin.
Kerja sama ini adalah upaya membuka kesempatan bagi tour operator dan penyelenggara umrah untuk lebih mudah mendapatkan layanan ancillary sebagaimana visi The International Air Transport Association (IATA) yang tertuang dalam NDC (New Delivery Capability) Initiative. Di masa depan, penumpang maupun tour operator dapat menikmati layanan ancillary dari airlines maupun mitranya melalui kanal digital seperti DCNLINK.
“Untuk pertama kali BRB mendapatkan partner yang berfokus pada penerbangan group antara, terutama untuk umrah dan halal trip,” kata Sonny Effendi.
BRB sudah bekerjasama dengan 250 Online Travel Agent (OTA) di seluruh dunia dan sekitar 40.000 penumpang pesawat menggunakan produk BRB per hari. BRB juga menjalin kerja sama dengan 13 maskapai penerbangan internasional.
Untuk menikmati produk BRB, tour operator dapat dipesan melalui kanal DCNLINK. BRB menjamin bagasi penumpang. Jika bagasi tidak tiba bersama kedatangan penumpang, BRB bertanggung jawab untuk menemukan.
Jika dalam 96 jam bagasi tidak ditemukan atau hilang, BRB mengganti USD1.000 untuk satu bagasi yang hilang. “Kalau bagasi ditemukan setelah 48 jam, bagasi diserahkan dan jaminan USD1.000 per bagasi tetap dibayarkan,” kata Presiden Direktur PT Gensag Aeroprtama, Andri Bermawi yang juga Presiden Direktur PT Ayuberga.
Andri Bermawi berharap semakin banyak layanan untuk penyelenggara umrah akan berdampak positif terhadap industri penerbangan dan layanan umrah di Indonesia. Sampai November 2019, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jamaah umrah terbesar kedua setelah Pakistan.
Total ada 306.461 jamaah umrah dari Indonesia periode September-November 2019. “Semoga kita semakin berkontribusi untuk layanan jamaah umrah di Indonesia,” katanya. (Sudarsono)
(nfl)