Jadi Menhub, Budi Karya: Capek Tapi Happy
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memiliki kesan tersendiri selama menjabat sebagai pembantu Presiden Joko Widodo untuk mengatasi masalah perhubungan. Menurut Budi, membantu Presiden Joko Widodo sebagai seorang Menteri Perhubungan sebuah tugas yang melelahkan sekaligus menyenangkan.
Melelahkan karena harus mengatur banyak sekali transportasi umum sekaligus membangun infrastruktur untuk mendukung konektivitas. Di sisi lain, dirinya mengaku bahagia karena hasil kinerjanya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
"Capek tapi happy. Kerjanya memang lebih melelahkan tapi happy sekali," ujar Budi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2019 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Adapun yang membuatnya lelah adalah komentar-komentar netizen yang ada di media sosial (medsos). Namun seiring berjalannya waktu, dirinya mulai terbiasa membaca komentar tersebut dan menjadikannya sebagai motivasi agar bekerja lebih baik.
"Yang capek deh itu medsos itu loh. Kadang-kadang walaupun kita sudah berbuat banyak, tapi ada satu lalat di bandara misalnya, itu kemana-mana (kritikan di medsos). Jadi, saya pikir itu memang capek deh tapi justru itu yang membuat kita hidup dengan kritik itu," tuturnya.
Saat ini, lanjut Budi, dirinya mendapatkan mandat baru untuk mendukung konektivitas pada destinasi wisata baru lewat program lima Bali baru. Adapun upaya yang dilakukan adalah misalnya membangun dan memperbaiki bandara-bandara yang ada di lima destinasi wisata tersebut lengkap dengan transportasi umum penghubung lainnya.
Adapun kelima destinasi super prioritas tersebut meliputi Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Likupang di Sulawesi Tenggara, dan Labuan Bajo di NTT.
Melelahkan karena harus mengatur banyak sekali transportasi umum sekaligus membangun infrastruktur untuk mendukung konektivitas. Di sisi lain, dirinya mengaku bahagia karena hasil kinerjanya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
"Capek tapi happy. Kerjanya memang lebih melelahkan tapi happy sekali," ujar Budi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2019 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Adapun yang membuatnya lelah adalah komentar-komentar netizen yang ada di media sosial (medsos). Namun seiring berjalannya waktu, dirinya mulai terbiasa membaca komentar tersebut dan menjadikannya sebagai motivasi agar bekerja lebih baik.
"Yang capek deh itu medsos itu loh. Kadang-kadang walaupun kita sudah berbuat banyak, tapi ada satu lalat di bandara misalnya, itu kemana-mana (kritikan di medsos). Jadi, saya pikir itu memang capek deh tapi justru itu yang membuat kita hidup dengan kritik itu," tuturnya.
Saat ini, lanjut Budi, dirinya mendapatkan mandat baru untuk mendukung konektivitas pada destinasi wisata baru lewat program lima Bali baru. Adapun upaya yang dilakukan adalah misalnya membangun dan memperbaiki bandara-bandara yang ada di lima destinasi wisata tersebut lengkap dengan transportasi umum penghubung lainnya.
Adapun kelima destinasi super prioritas tersebut meliputi Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Likupang di Sulawesi Tenggara, dan Labuan Bajo di NTT.
(ind)