Fitch Tingkatkan Outlook WIKA menjadi Stabil dengan Peringkat BB
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional Fitch Ratings menempatkan Long-term Issuer Default Rating PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA pada level BB dan national long-term rating pada level AA-(idn). Fitch juga meningkatkan outlook perusahaan yang sebelumnya negative menjadi stable.
Direktur Keuangan WIKA Ade Wahyu menyambut baik penilaian positif terhadap perusahaan. Dengan rating perusahaan berada pada level “BB” dan outlook stable menegaskan upaya yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kesehatan rasio keuangannya.
Hal ini dibuktikan dengan rasio hutang berbunga (gearing) perusahaan hingga kuartal III/2019 tercatat berada pada posisi yang masih rendah yaitu pada level 1,19x dibandingkan dengan batas hutang berbunga perusahaan (covenant) sebesar 2,5x.
“Capaian ini akan semakin meyakinkan investor bahwa WIKA memiliki kemampuan untuk memenuhi segala kewajibannya,” jelas Ade dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Rating beserta outlook yang disampaikan juga mencerminkan kepercayaan Fitch Ratings bahwa WIKA akan terus bertumbuh di masa mendatang sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020 - 2024 dengan nilai investasi mencapai Rp37.000 Triliun serta pemindahan Ibukota baru dengan anggaran pembangunan sebesar Rp466 Triliun.
Ade kemudian menyampaikan pandangannya tentang pentingnya memiliki strategi yang tepat dan kapabilitas untuk memastikan bahwa kehadiran WIKA dalam pembangunan bangsa selain memberikan manfaat bagi masyarakat juga turut berkontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan.
"WIKA menjadi satu-satunya kontraktor lokal yang mengerjakan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. WIKA juga bertindak sebagai kontraktor utama dalam mengerjakan tol pertama di Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan dan Samarinda juga Tol Bangkinang - Pangkalan sebagai bagian dari Tol Trans Sumatera," ungkap Ade Wahyu
Berbekalkan kekuatan neraca serta rekam jejak yang luas baik di dalam maupun luar negeri, WIKA dapat berperan lebih besar dalam mensukseskan program pembangunan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh Pemerintah sekaligus mendeliver sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan.
Direktur Keuangan WIKA Ade Wahyu menyambut baik penilaian positif terhadap perusahaan. Dengan rating perusahaan berada pada level “BB” dan outlook stable menegaskan upaya yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kesehatan rasio keuangannya.
Hal ini dibuktikan dengan rasio hutang berbunga (gearing) perusahaan hingga kuartal III/2019 tercatat berada pada posisi yang masih rendah yaitu pada level 1,19x dibandingkan dengan batas hutang berbunga perusahaan (covenant) sebesar 2,5x.
“Capaian ini akan semakin meyakinkan investor bahwa WIKA memiliki kemampuan untuk memenuhi segala kewajibannya,” jelas Ade dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Rating beserta outlook yang disampaikan juga mencerminkan kepercayaan Fitch Ratings bahwa WIKA akan terus bertumbuh di masa mendatang sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020 - 2024 dengan nilai investasi mencapai Rp37.000 Triliun serta pemindahan Ibukota baru dengan anggaran pembangunan sebesar Rp466 Triliun.
Ade kemudian menyampaikan pandangannya tentang pentingnya memiliki strategi yang tepat dan kapabilitas untuk memastikan bahwa kehadiran WIKA dalam pembangunan bangsa selain memberikan manfaat bagi masyarakat juga turut berkontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan.
"WIKA menjadi satu-satunya kontraktor lokal yang mengerjakan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. WIKA juga bertindak sebagai kontraktor utama dalam mengerjakan tol pertama di Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan dan Samarinda juga Tol Bangkinang - Pangkalan sebagai bagian dari Tol Trans Sumatera," ungkap Ade Wahyu
Berbekalkan kekuatan neraca serta rekam jejak yang luas baik di dalam maupun luar negeri, WIKA dapat berperan lebih besar dalam mensukseskan program pembangunan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh Pemerintah sekaligus mendeliver sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan.
(ind)