Bangun Daya Saing Logistik Lewat Pembangunan Infrastruktur

Rabu, 11 Desember 2019 - 13:42 WIB
Bangun Daya Saing Logistik Lewat Pembangunan Infrastruktur
Bangun Daya Saing Logistik Lewat Pembangunan Infrastruktur
A A A
JAKARTA - Infrastruktur Indonesia masih kalah dan tertinggal jauh dari negara tetangga di Asia Tenggara yang akibatnya biaya transportasi dan logistik menjadi tinggi. Hal itu berdampak pada penurunan daya saing logistik Indonesia.

Berdasarkan data indeks performa logistik Bank Dunia tahun 2018, Indonesia berada di angka level 3,15 dari skala terbesar 5. "Dengan konektivitas yang bagus tentunya hasilnya bisa lebih nyata, dan lebih mudah untuk dimonitor perkembangannya dari tahun ke tahun," tutur Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Arif Baharudin di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Lebih lanjut dalam acara DX Channel Economic Outlook, Arif menambahkan permasalahan logistik ini memerlukan bantuan berupa sinergi dari semua pihak untuk mendapatkan solusi. Misalnya saja dari pihak pelabuhan diharapkan bisa menginisiasi penerapan program direct export dan direct call.

Program ini sambung dia mengungkapkan, sebenarnya sudah pernah dijalankan oleh PT Pelindo IV (Persero) untuk bisa meningkatkan ekspor produk pertanian Sulawesi Selatan yang diperkirakan akan terus meningkat.

Di tengah gejolak ketidakpastian global, Indonesia dinilai masih memiliki pertumbuhan yang stabil, ditopang oleh permintaan domestik yang tinggi. Namun, pertumbuhan ini juga harus dilengkapi dengan pemerataan pembangunan dan ekonomi yang selama ini dinilai terlalu Jawasentris.

Arif Baharudin menambahkan, bahwa Indonesia bagian Timur masih sangat tertinggal dibandingkan wilayah lain di Indonesia sehingga butuh perhatian yang lebih banyak. "Kawasan Indonesia Timur menjadi daerah tertinggal karena geografis kepulauan terluar dan indeks pembangunan manusia masih di bawah standar indeks pembangunan skala nasional. Bukan hanya SDM, tapi infrastruktur serta konektivitas Timur butuh perhatian lebih," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)