Menko Airlangga Perbolehkan Ekspor Benih Lobster, Asal Hasil Budidaya

Jum'at, 20 Desember 2019 - 22:23 WIB
Menko Airlangga Perbolehkan...
Menko Airlangga Perbolehkan Ekspor Benih Lobster, Asal Hasil Budidaya
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ikut angkat bicara seputar pro kontra mengenai ekspor benih lobster yang belakangan heboh dibicarakan. Menurutnya ekspor benih lobster diperbolehkan, asalkan hasil budidaya bila Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin membuka keran ekspor untuk benih lobster.

"Sama seperti udang, yang kita dorong adalah yang budidaya. Jadi kami bicara dengan KKP termasuk dengan opsi membudidayakan lobster. Karena dimana-mana budidaya bisa didorong," ujar Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Lebih lanjut terang dia, masih mengkaji bibit lobster hasil budidaya yang bakal diekspor ke luar negeri dengan berbagai ketentuan. Ketentuan itu meliputi angka mortalitas dan persentase lobster yang dikembalikan ke alam.

"Tentu budidaya juga ada pembenuran. Pembenuran juga ada harinya fasenya. Jadi ini lagi dikaji sama KKP pembenuran dari budidaya usia berapa yang bisa diekspor. biasanya disitu ada hitungan mortality rate, dan berapa yang ditaruh lagi di alam," ucap Airlangg

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memunculkan opsi pembesaran benih lobster, lantaran tingkat kelangsungan hidup (survival rate/SR) benih lobster di alam hingga dewasa hanya mencapai 1%. Meski begitu Ia menekankan harus ada keseimbangan terkait pemanfaatan benih lobster tersebut.

“Kalau tidak dibesarkan benih lobster ini akan mati, kemungkinan hidupnya tinggal 1 %. Tapi kalau dibesarkan oleh kita, dia bisa punya peluang sampai 70% hidupnya. Ya, beberapa lobster hanya 40%. Tapi Anda bandingkan 1% dengan 40% ini,” jelasnya.

Meskipun demikian, Edhy menegaskan, prinsip yang paling penting dalam pemanfaatan benih lobster ini adalah bagaimana menyeimbangkan agar nelayan pengambil benih lobster dan nelayan penangkap lobster dewasa dapat hidup berdampingan, tidak kehilangan mata pencahariannya. “Dua sisi mata pedang ini harus saya temukan dalam satu kesempatan yang sama,” imbuhnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0886 seconds (0.1#10.140)