Pasangan Ini Jadikan Produk Pasar Modal Sebagai Mahar Pernikahan

Senin, 23 Desember 2019 - 12:46 WIB
Pasangan Ini Jadikan Produk Pasar Modal Sebagai Mahar Pernikahan
Pasangan Ini Jadikan Produk Pasar Modal Sebagai Mahar Pernikahan
A A A
JAKARTA - Meningkatnya literasi produk jasa keuangan di masyarakat, membuat pasangan muda di Klaten, Jawa Tengah, Giri Wahyu Priambada dan Nurmelia Widiarini menjadikan produk ETF (Exchange Traded Fund) sebagai mahar pernikahan mereka, yang berlangsung di Pendopo Marsudi pada Minggu (22/12/2019).

Keduanya berharap pernikahan dengan mahar produk dari Pasar Modal ini, dapat menyebarkan manfaat berinvestasi di Pasar Modal dan mempopulerkan produk ETF. Giri dan Nurmelia sendiri mulai mengenal pasar modal sejak 2013 saat keduanya menjadi mahasiswa melalui Galeri Investasi STIE YKPN.

"Saya memilih mahar ETF karena ETF merupakan instrumen investasi perpaduan antara saham dengan reksa dana yang cocok menurut kami. Perpaduan tersebut berupa reksa dana yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Artinya ETF tersebut dikelola Manajer Investasi secara profesional, namun nilai dan rincian portofolionya kita tahu. Cocok dengan profil kami yang tidak bisa memantau pasar terus-menurus, namun bisa mengetahui isi portofolio reksa dana tersebut," kata Giri Wahyu Priambada dalam keterangan resmi yang dirilis Indo Premier Sekuritas, Senin (23/12/2019).

Adapun dua produk ETF yang dijadikan mahar pernikahan mereka, yakni 22 Lot R-LQ45X karena keduanya ingin mendapat return persis dengan Indeks LQ45 yang berisi 45 saham terliquid dan 12 Lot XIIF karena berisi saham sektor keuangan yang diyakini mempunyai daya tahan lebih di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global dibanding saham sektor lain. Kedua ETF ini dibeli di aplikasi IPOT milik IndoPremier Sekuritas.

Keputusan menikah dengan mahar ETF ini pun mendapat apresiasi dari Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi di Jakarta. Ia menegaskan banyaknya milenial yang sadar berinvestasi dan menjadikannya sebagai gaya hidup ini membuktikan kalau literasi dan inklusi keuangan terus meningkat.

"Tren milenial berinvestasi ini membuat BEI akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan," katanya.

Ia menambahkan ETF disebut juga sebagai reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia layaknya saham dan investor dapat melihat detail saham apa saja yang dibeli oleh ETF tersebut serta sangat terjangkau bagi milenial karena beberapa ETF dapat dibeli mulai dari Rp10.000.

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Mauldy Rauf Makmur. ETF ini menarik bagi milenial karena pada dasarnya dapat dipilih berdasarkan profil investor masing-masing.

"Jika ada investor dengan kriteria syariah maka dapat memilih XIJI atau XSSI. Jika investor menginginkan ETF yang menginvestasikan di perusahaan yang gemar membagi dividen maka dapat memilih XIHD atau XPDV dan masih ada banyak lagi jenis ETF," tegasnya.

Mauldy mengajak milenial untuk senantiasa mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan uang atau gaji setiap bulan untuk berinvestasi. Dan tidak belaku konsumtif secara berlebihan serta menempatkan investasinya di tempat yang benar seperti ETF, bukan di investasi bodong.

Direktur Utama IndoPremier Sekuritas, Moleonoto The, menerangkan IndoPremier sebagai Dealer Partisipan teraktif terus mendorong regulator dan pelaku pasar untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk ETF yang kekinian karena produk ini nyata-nyata diminati investor retail dan institusional.

Karakteristik ETF yang likuid, transparan, diversifikasi otomatis, dan tingkat risikonya yang lebih moderat dibadingkan berinvestasi langsung di saham maupun surat utang menjadi daya pikatnya bagi investor, tak terkecuali bagi kalangan milenial.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6221 seconds (0.1#10.140)