Dirut Baru PLN Harus Mampu Melawan Mafia Proyek Listrik
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada Yogayakarta Fahmy Radhi mengungkapkan beberapa tantangan yang harus dihadapi direktur utama (dirut) baru PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini dan Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN.
Sejumlah tantangan tersebut mulai dari penyelesaian program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, mencegah terulangnya mati listrik massal (blackout) seperti pada Agustus 2019 lalu, meningkatkan 100% rasio elektrifikasi, menjaga tarif listrik agar tetap terjangkau, meningkatkan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), hingga memberantas mafia proyek listrik.
“Tantangan terbesar yang harus dihadapi seorang Dirut PLN adalah mafia proyek kelistrikan. Banyak Dirut PLN yang tergoda hingga akhirnya tersandung kasus hukum karena terlibat dalam permainan mafia,” kata dia saat dihubungi SINDO, di Jakarta, Senin (23/12/2019). (Baca Juga: Ini Lima Komitmen Dirut Baru PLN Zulkifli Zaini )
Sebagai seorang dirut PLN, kata dia, Zaini harus punya komitmen dan keberanian melawan mafia proyek listrik. Pasalnya, sebagian besar Dirut PLN bukannya melawan mafia proyek tetapi malah terseret ke dalam perburuan rente di proyek PLN sehingga harus berurusan dengan Kejaksaan Agung dan KPK. “Sehingga peran Amien Sunaryadi juga sangat dibutuhkan untuk menangkal mafia listrik,” kata dia.
Dia menambahkan, Zaini memang seorang profesional yang pernah menjadi direktur dan komisaris sejumlah bank, sehingga masih harus belajar untuk mengelola PLN. Sedangkan Amien sebelumnya menjadi Kepala SKK Migas sangat tepat untuk menyusun ulang tata kelola sehingga memagari mafia listrik seperti yang dilakukan saat menjadi kepala SKK Migas.
Tidak hanya itu, terpilihnya Zaini sebagai dirut PLN harus mendorong PLN meningkatkan pelayanan. Meski tak punya saingan, PLN tetap perlu berinovasi.
“Sebagai perusahaan monopoli, Zaini harus bisa melakukan transformasi perubahan radikal untuk mencapai service excellence bagi konsumen dan stakeholder,” kata dia.
Selain itu, Zaini harus menyelesaikan strukturisasi anak dan cucu perusahaan PLN menjadi holding perusahaan listrik yang lebih kredibel dan profesional.
Sejumlah tantangan tersebut mulai dari penyelesaian program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, mencegah terulangnya mati listrik massal (blackout) seperti pada Agustus 2019 lalu, meningkatkan 100% rasio elektrifikasi, menjaga tarif listrik agar tetap terjangkau, meningkatkan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), hingga memberantas mafia proyek listrik.
“Tantangan terbesar yang harus dihadapi seorang Dirut PLN adalah mafia proyek kelistrikan. Banyak Dirut PLN yang tergoda hingga akhirnya tersandung kasus hukum karena terlibat dalam permainan mafia,” kata dia saat dihubungi SINDO, di Jakarta, Senin (23/12/2019). (Baca Juga: Ini Lima Komitmen Dirut Baru PLN Zulkifli Zaini )
Sebagai seorang dirut PLN, kata dia, Zaini harus punya komitmen dan keberanian melawan mafia proyek listrik. Pasalnya, sebagian besar Dirut PLN bukannya melawan mafia proyek tetapi malah terseret ke dalam perburuan rente di proyek PLN sehingga harus berurusan dengan Kejaksaan Agung dan KPK. “Sehingga peran Amien Sunaryadi juga sangat dibutuhkan untuk menangkal mafia listrik,” kata dia.
Dia menambahkan, Zaini memang seorang profesional yang pernah menjadi direktur dan komisaris sejumlah bank, sehingga masih harus belajar untuk mengelola PLN. Sedangkan Amien sebelumnya menjadi Kepala SKK Migas sangat tepat untuk menyusun ulang tata kelola sehingga memagari mafia listrik seperti yang dilakukan saat menjadi kepala SKK Migas.
Tidak hanya itu, terpilihnya Zaini sebagai dirut PLN harus mendorong PLN meningkatkan pelayanan. Meski tak punya saingan, PLN tetap perlu berinovasi.
“Sebagai perusahaan monopoli, Zaini harus bisa melakukan transformasi perubahan radikal untuk mencapai service excellence bagi konsumen dan stakeholder,” kata dia.
Selain itu, Zaini harus menyelesaikan strukturisasi anak dan cucu perusahaan PLN menjadi holding perusahaan listrik yang lebih kredibel dan profesional.
(ind)