Pasokan Pupuk Bersubsidi Jabar-Banten Dijamin Aman Jelang Musim Tanam
A
A
A
SUBANG - PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk di Jawa Barat dan Banten aman. Para petani diminta tidak khawatir terjadi kelakaan pupuk menghadapi musim tanam awal 2020 mendatang. Stok pupuk yang tersedia saat ini cukup hingga dua bulan ke depan, meskipun kebutuhan pupuk diprediksi bakal meningkat tajam memasuki musim taman pascakemarau panjang di tahun ini.
"Hingga pertengahan Desember ini saja stok bersubsidi jenis urea yang tersedia di Gudang Lini III yang ada di Kabupaten Subang mencapai 8.810 ton atau 37,6 persen dari ketentuan tiga minggu sebesar 2.338 ton. Persediaan itu mencukupi untuk kebutuhan pupuk hingga dua bulan ke depan,"kata Kabag Hubungan Eksternal PT Pupuk Kujang Indra Gunawan melalui siaran pers, Kamis (26/12).
Disadari serapan pupuk akan tinggi pada puncak masa tanam pada awal 2020 mendatang. Pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi kelakaan. Dipastikan kebutuhan pupuk bersubsidi tercukupi pada musim tanam di akhir tahun ini. Bahkan, sampai Februari 2020 mendatang stok pupuk aman.
Adapun untuk wilayah Jabar-Banten, Indra menyebutkan, seluruh stok pupuk urea bersubsidi pada 15 Desember 2019 yang tersedia di pabrik atau gudang lini II dan lini III atau distributor seluruhnya mencapai 234.117 ton, atau 387% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan sebesar 60.513 ton.
Sedangkan stok Pupuk NPK phonska sebanyak 54.605 ton atau 549% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan sebesar 9.940 ton. Sementara pupuk Petroganik sebanyak 12.347 ton atau 179% dari ketentuan stok tiga minggu ke depan sebesar 6.491 ton. "Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan urea sampai dua sampai tiga bulan kedepan. Untuk itu, petani tidak perlu lagi khawatir," pinta Indra.
Indra menyebut, PT Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Barat dan Banten akan terus memantau ketersediaan pupuk bersubsidi dari distributor hingga sampai ke kios-kios pengecer. "Bahkan, kami memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang berhak menerimanya. Jika ada masalah silahkan laporkan langsung dan akan segera kami ditindaklanjuti," tegas Indra.
Terkait realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, Indra menyebutkan, hingga pertengahan Desember 2019 telah mencapai 475.447 ton. Jumlah itu setara dengan 80% dari ketentuan Distan. Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi sampai dengan 15 Desember 2019 mencapai 124.411 ton atau 89 persen dari ketentuan Distan. Adapun penyerapan pupuk Petroganik mencapai 88 persen atau sejumlah 81.781 ton. Realisasi penyerapannya masuk sebagian wilayah di Jawa Tengah.
"Hingga saat ini, musim tanam di beberapa daerah belum merata karena curah hujan masih belum menentu. Diprediksi, puncak musim tanam akan terjadi pada Januari - Februari 2020 mendatang," pungkasnya.
"Hingga pertengahan Desember ini saja stok bersubsidi jenis urea yang tersedia di Gudang Lini III yang ada di Kabupaten Subang mencapai 8.810 ton atau 37,6 persen dari ketentuan tiga minggu sebesar 2.338 ton. Persediaan itu mencukupi untuk kebutuhan pupuk hingga dua bulan ke depan,"kata Kabag Hubungan Eksternal PT Pupuk Kujang Indra Gunawan melalui siaran pers, Kamis (26/12).
Disadari serapan pupuk akan tinggi pada puncak masa tanam pada awal 2020 mendatang. Pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi kelakaan. Dipastikan kebutuhan pupuk bersubsidi tercukupi pada musim tanam di akhir tahun ini. Bahkan, sampai Februari 2020 mendatang stok pupuk aman.
Adapun untuk wilayah Jabar-Banten, Indra menyebutkan, seluruh stok pupuk urea bersubsidi pada 15 Desember 2019 yang tersedia di pabrik atau gudang lini II dan lini III atau distributor seluruhnya mencapai 234.117 ton, atau 387% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan sebesar 60.513 ton.
Sedangkan stok Pupuk NPK phonska sebanyak 54.605 ton atau 549% dari ketentuan stok tiga minggu kedepan sebesar 9.940 ton. Sementara pupuk Petroganik sebanyak 12.347 ton atau 179% dari ketentuan stok tiga minggu ke depan sebesar 6.491 ton. "Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan urea sampai dua sampai tiga bulan kedepan. Untuk itu, petani tidak perlu lagi khawatir," pinta Indra.
Indra menyebut, PT Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Barat dan Banten akan terus memantau ketersediaan pupuk bersubsidi dari distributor hingga sampai ke kios-kios pengecer. "Bahkan, kami memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang berhak menerimanya. Jika ada masalah silahkan laporkan langsung dan akan segera kami ditindaklanjuti," tegas Indra.
Terkait realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, Indra menyebutkan, hingga pertengahan Desember 2019 telah mencapai 475.447 ton. Jumlah itu setara dengan 80% dari ketentuan Distan. Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi sampai dengan 15 Desember 2019 mencapai 124.411 ton atau 89 persen dari ketentuan Distan. Adapun penyerapan pupuk Petroganik mencapai 88 persen atau sejumlah 81.781 ton. Realisasi penyerapannya masuk sebagian wilayah di Jawa Tengah.
"Hingga saat ini, musim tanam di beberapa daerah belum merata karena curah hujan masih belum menentu. Diprediksi, puncak musim tanam akan terjadi pada Januari - Februari 2020 mendatang," pungkasnya.
(akr)