Masa Mudik Natal, Pelni Angkut 270.000 Pemudik
A
A
A
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat pertumbuhan pengguna jasa pada angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Pada pra-Natal (11-24 Desember 2019) pelanggan Pelni tercatat mencapai 270.068 pelanggan, naik 0,6% dibanding tahun 2018 yang sebanyak 268.362 pelanggan.
Pelni telah mengantisipasi arus balik dan akan terus siaga hingga angkutan Nataru selesai pada 8 Januari 2020 mendatang. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, perseroan telah maksimal memberikan pelayanan pada angkutan mudik Natal 2019.
"Alhamdulillah, setelah selesai melayani pelanggan yang merayakan Natal 2019 di kampung halaman dengan aman dan lancar. Kami telah mempersiapkan untuk pelayanan arus balik. Untuk memperlancar Direksi maupun Komisaris juga turun langsung ke lapangan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Keberhasilan angkutan Nataru, lanjut Yahya Kuncoro, didukung berbagai hal, salah satunya penerapan aplikasi pemesanan tiket kapal Pelni. Dari segi cara pembelian, kata dia, dibandingkan tahun lalu pertumbuhannya mencapai 716% by pasasi, 681% by pax. "Tahun lalu, pelanggan yang memesan tiket via aplikasi sebanyak 13.925 pelanggan, sementara tahun ini mencapai 94.955 pelanggan," tuturnya.
Perseroan mengimplementasikan penjualan tiket via internet melalui aplikasi Pelni Mobile berhasil mengalihkan sebagian pelanggan yang semula membeli tiket dengan datang ke loket atau agen diubah dengan cara lebih praktis, yakni membeli tiket yang dapat diakses melalui HP dan melakukan pembayaran melalui perbankan ataupun Alfamart dan Indomaret. Dengan cara tersebut, pelanggan sudah bisa memperoleh tiket.
"Volume pemesanan atau penjualan tiket melalui aplikasi Pelni Mobile cukup menggembirakan. Aplikasi yang diluncurkan sejak Mei 2018 lalu penggunanya terus bertambah. Pada 2018 tercatat sebanyak 13.925 tiket. Tahun 2019 naik menjadi 94.955 tiket. Data 94.955 itu baru sampai tanggal 26 Desember 2019, pukul 08.00, kemungkinan akan ada kenaikan lagi hingga akhir tahun 2019," ujarnya.
Pemesanan tiket melalui aplikasi diharapkan akan terus tumbuh seiring meningkatnya pengguna kapal Pelni. Sepanjang tahun 2019 hingga bulan November, pelanggan Pelni sudah mencapai 4.308.305 pelanggan. Jumlah tersebut naik sebesar 36,5% dibanding tahun 2018 yang tercatat 3.156.854 pelanggan.
"Seiring pembenahan pelayanan, pelanggan Pelnisudah mencapai 4,3 juta hingga November 2019. Insyaallah pelanggan akan menyentuh angka 4,5 juta orang pada 2019," tandasnya.
Seiring perkembangan teknologi digital, Pelni telah mengantisipasi dengan membenahi sistem tiket kapal. Dari segi fisik tiket telah dilakukan perubahan sejak 2014. Fisik tiket yang semula terdiri atas beberapa lembar diganti menjadi hanya 1 lembar dan memiliki lapisan pengaman sehingga tidak dapat dipalsukan.
Selain memudahkan pelanggan, penggantian tiket menjadi satu lembar menghemat pengeluaran dan menghemat kertas. "Dampak pengurangan kertas tidak hanya pada kinerja, namun juga positif bagi lingkungan hidup," tutupnya.
Pelni telah mengantisipasi arus balik dan akan terus siaga hingga angkutan Nataru selesai pada 8 Januari 2020 mendatang. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, perseroan telah maksimal memberikan pelayanan pada angkutan mudik Natal 2019.
"Alhamdulillah, setelah selesai melayani pelanggan yang merayakan Natal 2019 di kampung halaman dengan aman dan lancar. Kami telah mempersiapkan untuk pelayanan arus balik. Untuk memperlancar Direksi maupun Komisaris juga turun langsung ke lapangan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Keberhasilan angkutan Nataru, lanjut Yahya Kuncoro, didukung berbagai hal, salah satunya penerapan aplikasi pemesanan tiket kapal Pelni. Dari segi cara pembelian, kata dia, dibandingkan tahun lalu pertumbuhannya mencapai 716% by pasasi, 681% by pax. "Tahun lalu, pelanggan yang memesan tiket via aplikasi sebanyak 13.925 pelanggan, sementara tahun ini mencapai 94.955 pelanggan," tuturnya.
Perseroan mengimplementasikan penjualan tiket via internet melalui aplikasi Pelni Mobile berhasil mengalihkan sebagian pelanggan yang semula membeli tiket dengan datang ke loket atau agen diubah dengan cara lebih praktis, yakni membeli tiket yang dapat diakses melalui HP dan melakukan pembayaran melalui perbankan ataupun Alfamart dan Indomaret. Dengan cara tersebut, pelanggan sudah bisa memperoleh tiket.
"Volume pemesanan atau penjualan tiket melalui aplikasi Pelni Mobile cukup menggembirakan. Aplikasi yang diluncurkan sejak Mei 2018 lalu penggunanya terus bertambah. Pada 2018 tercatat sebanyak 13.925 tiket. Tahun 2019 naik menjadi 94.955 tiket. Data 94.955 itu baru sampai tanggal 26 Desember 2019, pukul 08.00, kemungkinan akan ada kenaikan lagi hingga akhir tahun 2019," ujarnya.
Pemesanan tiket melalui aplikasi diharapkan akan terus tumbuh seiring meningkatnya pengguna kapal Pelni. Sepanjang tahun 2019 hingga bulan November, pelanggan Pelni sudah mencapai 4.308.305 pelanggan. Jumlah tersebut naik sebesar 36,5% dibanding tahun 2018 yang tercatat 3.156.854 pelanggan.
"Seiring pembenahan pelayanan, pelanggan Pelnisudah mencapai 4,3 juta hingga November 2019. Insyaallah pelanggan akan menyentuh angka 4,5 juta orang pada 2019," tandasnya.
Seiring perkembangan teknologi digital, Pelni telah mengantisipasi dengan membenahi sistem tiket kapal. Dari segi fisik tiket telah dilakukan perubahan sejak 2014. Fisik tiket yang semula terdiri atas beberapa lembar diganti menjadi hanya 1 lembar dan memiliki lapisan pengaman sehingga tidak dapat dipalsukan.
Selain memudahkan pelanggan, penggantian tiket menjadi satu lembar menghemat pengeluaran dan menghemat kertas. "Dampak pengurangan kertas tidak hanya pada kinerja, namun juga positif bagi lingkungan hidup," tutupnya.
(fjo)