HIPPI Jakarta: Banjir Jabodetabek Lumpuhkan Aktivitas Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menilai banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya, di awal tahun 2020 telah melumpuhkan aktivitas bisnis.
Sarman mengatakan di tahun-tahun sebelumnya, aktivitas ekonomi di Jakarta setiap 1 Januari bergairah dengan padatnya tujuan wisata, seperti Ancol, Kota Tua, Monas, TMII, Kebun Binatang Ragunan, dan pusat-pusat perbelanjaan. Juga padatnya warga yang berlibur ke hotel, cafe, dan restoran.
"Hujan yang melanda di kawasan Jabodetabek sejak malam pergantian tahun, praktis telah menghentikan geliat tempat wisata dan perbelanjaan. Bahkan arus logistik juga terganggu karena beberapa ruas tol terkena banjir. Banjir ini telah berimbas terhadap aktivitas bisnis di Jakarta dan sekitarnya," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (2/1/2020).
Sarman mengatakan banyak tempat perbelanjaan, tempat wisata, termasuk UKM yang omzetnya menurun akibat banjir. "Namun, kalau kita bicara soal jumlah kerugian, tentu masih sulit untuk menghitungnya. Yang jelas omzet anjlok," sambung dia.
HIPPI sebagai pelaku usaha, kata Sarman, mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
"Dan ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah penyangga seperti Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang karena permasalahan banjir ini tentu tidak bisa di selesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta sendiri," ujar Sarman, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta.
Ia dan pelaku usaha lainnya berharap banjir ini cepat surut, sehingga dalam sisa waktu liburan sampai tanggal 5 Januari, geliat ekonomi bisa bergairah kembali dan masyarakat dapat memanfaatkan sisa liburannya bersama keluarga.
Sarman mengatakan di tahun-tahun sebelumnya, aktivitas ekonomi di Jakarta setiap 1 Januari bergairah dengan padatnya tujuan wisata, seperti Ancol, Kota Tua, Monas, TMII, Kebun Binatang Ragunan, dan pusat-pusat perbelanjaan. Juga padatnya warga yang berlibur ke hotel, cafe, dan restoran.
"Hujan yang melanda di kawasan Jabodetabek sejak malam pergantian tahun, praktis telah menghentikan geliat tempat wisata dan perbelanjaan. Bahkan arus logistik juga terganggu karena beberapa ruas tol terkena banjir. Banjir ini telah berimbas terhadap aktivitas bisnis di Jakarta dan sekitarnya," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (2/1/2020).
Sarman mengatakan banyak tempat perbelanjaan, tempat wisata, termasuk UKM yang omzetnya menurun akibat banjir. "Namun, kalau kita bicara soal jumlah kerugian, tentu masih sulit untuk menghitungnya. Yang jelas omzet anjlok," sambung dia.
HIPPI sebagai pelaku usaha, kata Sarman, mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
"Dan ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah penyangga seperti Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang karena permasalahan banjir ini tentu tidak bisa di selesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta sendiri," ujar Sarman, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta.
Ia dan pelaku usaha lainnya berharap banjir ini cepat surut, sehingga dalam sisa waktu liburan sampai tanggal 5 Januari, geliat ekonomi bisa bergairah kembali dan masyarakat dapat memanfaatkan sisa liburannya bersama keluarga.
(ven)