Lifting Migas Meleset, Erick Minta Pertamina Tingkatkan Eksplorasi
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan lifting migas tahun 2019 hanya mencapai 90,5% dari target yang ditetapkan, yaitu 1,8 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day atau BOEPD).
Untuk rinciannya, realisasi lifting minyak tahun 2019 hanya mencapai 746.000 barel per hari atau hanya 96,3%. Untuk lifting gas hanya mencapai 5.934 MMSCFD atau 84,5% dari target APBN.
Mendapati realisasi lifting migas yang meleset, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meminta PT Pertamina (Persero) untuk memperbaiki kinerjanya. Erick pun menginstruksikan agar Pertamina fokus pada bisnisnya di bidang migas.
Ia pun "menyentil" perusahaan energi nasional ini yang malah membuat bisnis rumah sakit dan beberapa usaha yang bukan core business-nya.
"Bayangkan saja, buat apa Pertamina misalnya fokus bisnis rumah sakit, padahal fokus utamanya Pertamina kan migas," kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
Dia pun ingin agar Pertamina bisa mengeksplorasi sumur minyaknya agar lifting migas bisa tercapai di tahun-tahun mendatang. Karena lifting migas pada 2019 gagal mencapai target.
"Pertamina kan punya 25 sumur yang harus dieksplorasi, lifting migas sekarang turun. Nah hal-hal ini kita enggak mau, maka harus auto fokus," pungkasnya.
Untuk rinciannya, realisasi lifting minyak tahun 2019 hanya mencapai 746.000 barel per hari atau hanya 96,3%. Untuk lifting gas hanya mencapai 5.934 MMSCFD atau 84,5% dari target APBN.
Mendapati realisasi lifting migas yang meleset, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meminta PT Pertamina (Persero) untuk memperbaiki kinerjanya. Erick pun menginstruksikan agar Pertamina fokus pada bisnisnya di bidang migas.
Ia pun "menyentil" perusahaan energi nasional ini yang malah membuat bisnis rumah sakit dan beberapa usaha yang bukan core business-nya.
"Bayangkan saja, buat apa Pertamina misalnya fokus bisnis rumah sakit, padahal fokus utamanya Pertamina kan migas," kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
Dia pun ingin agar Pertamina bisa mengeksplorasi sumur minyaknya agar lifting migas bisa tercapai di tahun-tahun mendatang. Karena lifting migas pada 2019 gagal mencapai target.
"Pertamina kan punya 25 sumur yang harus dieksplorasi, lifting migas sekarang turun. Nah hal-hal ini kita enggak mau, maka harus auto fokus," pungkasnya.
(ven)