Lifting Minyak Kembali Menyusut di APBN 2021, Pertamina Lakukan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada asumsi makro Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat (14/8/2020), lifting minyak diproyeksikan sebesar 705.000 barel per hari (bph). Sementara untuk lifting gas, tahun depan diproyeksikan sebesar 1.007.000 juta barel setara minyak per hari.
Angka tersebut turun dibandingkan dengan target lifting pada APBN tahun-tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, tahun ini lifting minyak dipatok 755.000 bph, setahun sebelumnya yakni di 2019 sebanyak 775.000 bph dan pada 2018 sebesar 800.000 bph.
(Baca Juga: Lifting Minyak Saban Tahun Turun Dianggap Wajar, Ini 5 Penyebabnya )
Menyikapi angka lifting minyak yang diajukan pemerintah pada RAPBN 2021 tersebut, Chief Executive Officer Subholding PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan, Pertamina sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia akan berupaya secara optimal untuk mencapai target yang dicanangkan perusahaan dalam rangka mendukung target nasional.
“Ke depannya, upaya menjaga dan meningkatkan produksi akan terus diperkuat, melalui pengeboran sumur, workover, perawatan sumur, serta menjaga keandalan fasilitas produksi demi menghindari unplanned shutdown,” kata Budiman di Jakarta, Sabtu (15/08/2020).
Dia menambahkan, untuk tahun ini Pertamina walaupun dalam situasi Covid-19 tetap berusaha mempertahankan produksi minyak mentah dan gas bumi mencapai 884 juta barel minyak ekuivalen per hari atau milion barrel oil of equivalent per day (MBOEPD) atau 99% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.
(Baca Juga: Dekati Target APBN, Lifting Minyak Semester I/2020 Capai 94,5% )
Menurut Budiman, dari total realisasi migas 884 MBOEPD per Juni 2020, sebanyak 414.000 barel per hari (MBOPD) merupakan produksi minyak yang terdiri atas 99 MBOPD dari internasional dan 315 MBOPD dari lapangan domestik. Raihan tersebut kata dia, di bawah target sebsar 421 MBOPD hingga akhir tahun.
“Meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimasi biaya, tahun ini Pertamina berhasil melakukan pengeboran (termasuk ongoing) eksplorasi sebanyak 8, eksploitasi sebanyak 156, workover 320 dan well services sebanyak 6.699 sumur,” katanya.
Selain itu, Pertamina juga berhasil melakukan survei Seismic 2D Jambi Merang Open Area yang merupakan survei terbesar se-Asia Pasifik, dengan nilai komitmen kerja pasti sebesar USD239 juta.
Angka tersebut turun dibandingkan dengan target lifting pada APBN tahun-tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, tahun ini lifting minyak dipatok 755.000 bph, setahun sebelumnya yakni di 2019 sebanyak 775.000 bph dan pada 2018 sebesar 800.000 bph.
(Baca Juga: Lifting Minyak Saban Tahun Turun Dianggap Wajar, Ini 5 Penyebabnya )
Menyikapi angka lifting minyak yang diajukan pemerintah pada RAPBN 2021 tersebut, Chief Executive Officer Subholding PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan, Pertamina sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia akan berupaya secara optimal untuk mencapai target yang dicanangkan perusahaan dalam rangka mendukung target nasional.
“Ke depannya, upaya menjaga dan meningkatkan produksi akan terus diperkuat, melalui pengeboran sumur, workover, perawatan sumur, serta menjaga keandalan fasilitas produksi demi menghindari unplanned shutdown,” kata Budiman di Jakarta, Sabtu (15/08/2020).
Dia menambahkan, untuk tahun ini Pertamina walaupun dalam situasi Covid-19 tetap berusaha mempertahankan produksi minyak mentah dan gas bumi mencapai 884 juta barel minyak ekuivalen per hari atau milion barrel oil of equivalent per day (MBOEPD) atau 99% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.
(Baca Juga: Dekati Target APBN, Lifting Minyak Semester I/2020 Capai 94,5% )
Menurut Budiman, dari total realisasi migas 884 MBOEPD per Juni 2020, sebanyak 414.000 barel per hari (MBOPD) merupakan produksi minyak yang terdiri atas 99 MBOPD dari internasional dan 315 MBOPD dari lapangan domestik. Raihan tersebut kata dia, di bawah target sebsar 421 MBOPD hingga akhir tahun.
“Meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimasi biaya, tahun ini Pertamina berhasil melakukan pengeboran (termasuk ongoing) eksplorasi sebanyak 8, eksploitasi sebanyak 156, workover 320 dan well services sebanyak 6.699 sumur,” katanya.
Selain itu, Pertamina juga berhasil melakukan survei Seismic 2D Jambi Merang Open Area yang merupakan survei terbesar se-Asia Pasifik, dengan nilai komitmen kerja pasti sebesar USD239 juta.
(akr)