KJRI Karachi Fasilitasi Produk Indonesia Masuk ke Pakistan

Sabtu, 11 Januari 2020 - 20:34 WIB
KJRI Karachi Fasilitasi Produk Indonesia Masuk ke Pakistan
KJRI Karachi Fasilitasi Produk Indonesia Masuk ke Pakistan
A A A
KARACHI - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Karachi di Pakistan terus melakukan fasilitasi segala kegiatan ekonomi dan bisnis para pelaku usaha Indonesia di Karachi, Pakistan. Upaya itu dalam rangka mendorong produk maupun jasa dari Indonesia masuk ke Pakistan.

“Karachi merupakan pintu masuk lebih dari 80% berbagai produk asing yang ke Pakistan. Ini lantaran lokasi pelabuhan yang strategis,” ujar Ibnu Sulhan, Konsul Fungsi Ekonomi KJRI Karachi di sela acara Pakistan Edible Oil Conference (PEOC) 2020 di Karachi, Pakistan, Sabtu (11/1/2020).

Kota Karachi memiliki sejumlah fasilitas infrastruktur penting seperti Bandara Internasional Quaid-e-Azam Mohammad Ali Jinnah yang merupakan bandara terbesar di Pakistan. Selain itu juga terdapat dua pelabuhan laut internasional, yakni Port Karachi dan Port Qaseem.

Maskapai penerbangan asing yang terbang ke Karachi antara lain Emirates, Malaysian Airlines, Qatar Airways, Thai Airways, Singapore Airlines, Turkish Airlines. Kota ini juga terdapat stasiun pusat kereta api. Hal inilah yang menjadikan Karachi sebagai pintu gerbang Pakistan.

Dalam rangka mempromosikan produk Indonesia, KJRI Karachi senantiasa berpartisipasi dalam konferensi, pameran dagang maupun pertemuan bisnis yang dilaksanakan di Karachi. “Salah satunya di PEOC ini,” kata Ibnu.

Kehadiran Indonesia pada acara ini diharapkan dapat mempromosikan berbagai produk dan jasa serta menjaring potensi ekspor baru ke Pakistan. “Selain itu ke depannya Indonesia dan Pakistan dapat meningkatkan investasi dan kerja sama, khususnya di bidang refinery dan distribusi produk minyak sawit lainnya,” kata Ibnu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para duta besar (dubes) dan perwakilan RI di luar negeri untuk melakukan diplomasi ekonomi karena dianggap sebagai hal yang paling diperlukan Indonesia saat ini. Hal itu diungkapkan Presiden saat Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/1).

Menurut Presiden, dubes mengemban amanah konstitusi sebagai duta perdamaian, namun Presiden ingin mereka fokus berdiplomasi ekonomi. “Kita ingin kita semua fokus pada diplomasi ekonomi, 70-80% apa yang kita miliki itu fokusnya di situ di diplomasi ekonomi, karena itulah yang saat ini yang sedang diperlukan negara kita,” kata Presiden.

Oleh sebab itu, ia menegaskan betapa penting bagi para dubes tersebut memegang peran sebagai duta investasi. Untuk itu mereka harus mengetahui celah investasi di bidang apa saja sehingga ke depan bisa menjadi prioritas untuk diproduksi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6593 seconds (0.1#10.140)