Kesepakatan Dagang AS-China Bisa Menguatkan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi menguat. Sentimen positif bersumber dari penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama antara AS-China dan jadwal pembahasan fase 2.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memproyeksikan, mata uang Garuda akan menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.700-Rp13.800 per dolar AS.
"Sejauh ini, AS cukup yakin kesepakatan akan ditandatangani pekan ini. Media China pun sudah memberitakan bahwa deputi PM mereka akan ke AS tanggal 13 Januari untuk proses penandatanganan. Oleh karena itu, pasar masih cukup optimis. Rupiah pun masih berpeluang menguat hari ini," ujar Ariston di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Dia melanjutkan hubungan dagang yang baik antara AS dan China bisa membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global karena kedua negara ini adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memproyeksikan, mata uang Garuda akan menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.700-Rp13.800 per dolar AS.
"Sejauh ini, AS cukup yakin kesepakatan akan ditandatangani pekan ini. Media China pun sudah memberitakan bahwa deputi PM mereka akan ke AS tanggal 13 Januari untuk proses penandatanganan. Oleh karena itu, pasar masih cukup optimis. Rupiah pun masih berpeluang menguat hari ini," ujar Ariston di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Dia melanjutkan hubungan dagang yang baik antara AS dan China bisa membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global karena kedua negara ini adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
(ven)