Rupiah Diprediksi Lanjutkan Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi kembali menguat. Sentimen positif bersumber dari jelang kesepakatan dagang fase pertama AS dan China, yang memberi sentimen positif terhadap aset berisiko termasuk rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan mata uang Garuda akan kembali menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.540-Rp13.800 per dolar AS.
"Pagi ini emerging markets kemungkinan akan mengikuti penguatan tersebut termasuk rupiah. Potensi ke area support Rp13.600, resisten di kisaran Rp13.750. Support dan resisten berikutnya di Rp13.540 dan Rp13.800," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Menjelang kesepakatan ini, delegasi China dilaporkan sudah tiba di Washington, AS, dan telah memberi konfirmasi soal rencana penandatanganan kesepakatan fase pertama. Hal ini memberi lanjutan positif terhadap aset berisiko dan emerging markets.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan mata uang Garuda akan kembali menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.540-Rp13.800 per dolar AS.
"Pagi ini emerging markets kemungkinan akan mengikuti penguatan tersebut termasuk rupiah. Potensi ke area support Rp13.600, resisten di kisaran Rp13.750. Support dan resisten berikutnya di Rp13.540 dan Rp13.800," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Menjelang kesepakatan ini, delegasi China dilaporkan sudah tiba di Washington, AS, dan telah memberi konfirmasi soal rencana penandatanganan kesepakatan fase pertama. Hal ini memberi lanjutan positif terhadap aset berisiko dan emerging markets.
(ven)