PHRI: Pembangunan Pariwisata Semakin Menekankan Kualitas
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bidang Promosi dan Pemasaran Budi Tirtawisata mengatakan, paradigma pembangunan pariwisata ke depan semakin menekankan pada kualitas. Hal ini tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menekankan pada nilai tambah pariwisata.
"Dalam RPJMN lima tahun lalu bertumpu pada pertumbuhan volume atau kuantitas. Tapi dalam lima tahun ke depan pada kualitas. Ini sejalan dengan kami sebagai industri," ujarnya pada seminar IDX Channel Economic Outlook "Sinergi Membangun Destinasi Pariwisata Prioritas" di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Budi melanjutkan, pertumbuhan pariwisata yang berkualitas pada akhirnya akan menambah devisa. Namun untuk menuju pertumbuhan yang berkualitas diperlukan kesiapan seperti destinasi, industri, masyarakat, lingkungan, serta sumber daya manusia (SDM). "SDM menjadi penting untuk nilai tambah kompetitif dari industri," imbuhnya.
Asisten Deputi Investasi Pariwisata bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hengky Manurung mengatakan, Kemenparekraf akan berfokus pada peningkatan lama tinggal wisatawan dengan mengembangkan produk wisata di lima destinasi super prioritas.
"Orang akan berlama-lama tinggal di daerah itu, tidak hanya dua malam tiga hari. Mungkin bisa empat malam lima hari. Itu yang harus kita kuatkan," jelasnya.
Dia menambahkan, Kemenparekraf menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan dari ASEAN dan Asia Pasifik. Selain itu wisatawan dari benua Amerika dan Eropa juga menjadi target Kemenparekraf tahun ini.
"Untuk benua Amerika dan Eropa, mereka benar-benar wisatawan yang memiliki keinginan untuk berlama-lama tinggal di sebuah daerah. Jadi itu yang kita kejar ke depannya," ungkapnya.
"Dalam RPJMN lima tahun lalu bertumpu pada pertumbuhan volume atau kuantitas. Tapi dalam lima tahun ke depan pada kualitas. Ini sejalan dengan kami sebagai industri," ujarnya pada seminar IDX Channel Economic Outlook "Sinergi Membangun Destinasi Pariwisata Prioritas" di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Budi melanjutkan, pertumbuhan pariwisata yang berkualitas pada akhirnya akan menambah devisa. Namun untuk menuju pertumbuhan yang berkualitas diperlukan kesiapan seperti destinasi, industri, masyarakat, lingkungan, serta sumber daya manusia (SDM). "SDM menjadi penting untuk nilai tambah kompetitif dari industri," imbuhnya.
Asisten Deputi Investasi Pariwisata bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hengky Manurung mengatakan, Kemenparekraf akan berfokus pada peningkatan lama tinggal wisatawan dengan mengembangkan produk wisata di lima destinasi super prioritas.
"Orang akan berlama-lama tinggal di daerah itu, tidak hanya dua malam tiga hari. Mungkin bisa empat malam lima hari. Itu yang harus kita kuatkan," jelasnya.
Dia menambahkan, Kemenparekraf menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan dari ASEAN dan Asia Pasifik. Selain itu wisatawan dari benua Amerika dan Eropa juga menjadi target Kemenparekraf tahun ini.
"Untuk benua Amerika dan Eropa, mereka benar-benar wisatawan yang memiliki keinginan untuk berlama-lama tinggal di sebuah daerah. Jadi itu yang kita kejar ke depannya," ungkapnya.
(ind)