Kinerja PNM Sepanjang 2019, Nasabah Mekaar Capai 6 Juta
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatatkan kinerja positif sepanjang 2019, mulai dari terus meningkatnya penyaluran pembiayaan hingga nasabah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang telah mencapai 6 juta.
Tercatat hingga Desember 2019, penyaluran pembiayaan PNM secara rinci meningkat 67,68% secara year on year (YOY) menjadi Rp24,06 triliun. Selain itu total outstanding pembiayaan PNM tumbuh 45% menjadi Rp13,09 triliun dari total outstanding pada Desember 2018 senilai Rp12,478 triliun.
"Salah satu pendukung pertumbuhan ini adalah dengan bertambahnya kantor cabang PNM di berbagai provinsi. Tercatat hingga Desember 2019, PNM memiliki 2.862 kantor cabang yang terdiri dari 2.171 unit Mekaar, 628 Unit ULaMM, dan 63 cabang ULaMM," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam kegiatan ngobrol awal tahun bertajuk 'Menengok 2019, Menyongsong 2020' di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Selain peningkatan penyaluran pembiayaan, PNM juga menjaga kualitas penyaluran pembiayaan dan outstanding. Hal ini dapat dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terus membaik. "Pada Desember 2018, NPL consol berada di posisi 1,32% dan menjadi 1,18% pada Desember 2019," lanjutnya.
Capaian PNM lainnya di tahun 2019 yaitu jumlah Nasabah Mekaar yang telah mencapai 6.043.840 nasabah atau meningkat 48,97% secara yoy dari 4.057.129 nasabah pada Desember 2018. Hingga Desember 2019, PNM telah menyalurkan pembiayaan untuk Mekaar mencapai Rp20,185 triliun atau tumbuh 92,92% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,463 triliun.
"Selain itu, total outstanding yang dicatatkan PNM untuk pembiayaan Mekaar sebesar Rp 11,193 triliun atau tumbuh 71,25 % bila dibandingkan Desember 2018 yaitu Rp 6,536 triliun," ungkap Arief.
Sedangkan untuk pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) pada akhir Desember 2019 mencapai Rp3,976 triliun atau tumbuh 0,74% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,947 triliun. PNM mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp6,9 triliun untuk ULaMM atau tumbuh 16,13% dari Desember 2018 sebesar Rp5,941 triliun.
Tercatat hingga Desember 2019, penyaluran pembiayaan PNM secara rinci meningkat 67,68% secara year on year (YOY) menjadi Rp24,06 triliun. Selain itu total outstanding pembiayaan PNM tumbuh 45% menjadi Rp13,09 triliun dari total outstanding pada Desember 2018 senilai Rp12,478 triliun.
"Salah satu pendukung pertumbuhan ini adalah dengan bertambahnya kantor cabang PNM di berbagai provinsi. Tercatat hingga Desember 2019, PNM memiliki 2.862 kantor cabang yang terdiri dari 2.171 unit Mekaar, 628 Unit ULaMM, dan 63 cabang ULaMM," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam kegiatan ngobrol awal tahun bertajuk 'Menengok 2019, Menyongsong 2020' di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Selain peningkatan penyaluran pembiayaan, PNM juga menjaga kualitas penyaluran pembiayaan dan outstanding. Hal ini dapat dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terus membaik. "Pada Desember 2018, NPL consol berada di posisi 1,32% dan menjadi 1,18% pada Desember 2019," lanjutnya.
Capaian PNM lainnya di tahun 2019 yaitu jumlah Nasabah Mekaar yang telah mencapai 6.043.840 nasabah atau meningkat 48,97% secara yoy dari 4.057.129 nasabah pada Desember 2018. Hingga Desember 2019, PNM telah menyalurkan pembiayaan untuk Mekaar mencapai Rp20,185 triliun atau tumbuh 92,92% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,463 triliun.
"Selain itu, total outstanding yang dicatatkan PNM untuk pembiayaan Mekaar sebesar Rp 11,193 triliun atau tumbuh 71,25 % bila dibandingkan Desember 2018 yaitu Rp 6,536 triliun," ungkap Arief.
Sedangkan untuk pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) pada akhir Desember 2019 mencapai Rp3,976 triliun atau tumbuh 0,74% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,947 triliun. PNM mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp6,9 triliun untuk ULaMM atau tumbuh 16,13% dari Desember 2018 sebesar Rp5,941 triliun.
(akr)