Bank Mandiri Perkuat KUR di Destinasi Wisata Prioritas
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk mendorong peningkatan penyaluran Kredit Usaha rakyat (KUR) di wilayah yang menjadi destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB, dan Likupang di Sulawesi Utara.
SVP Micro Development & Agen Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR kepada sektor-sektor yang terkait pariwisata, khususnya di lima destinasi wisata yang baru saja ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas. Sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus penyaluran KUR perseroan tahun ini.
"Di samping mendukung program kepariwisataan nasional, kami juga ingin mengembangkan usaha-usaha kecil terkait seperti pelaku usaha agrowisata, restoran dan rumah makan tradisional, usaha penginapan dan transportasi serta usaha kerajinan suvenir dan oleh-oleh,” kata Zedo di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Pihaknya pun optimistis dapat menjangkau para pelaku usaha tersebut mengingat suku bunga KUR yang kini semakin murah menjadi 6%, dari 7% tahun lalu. Di samping itu, pihaknya juga akan terus memperbaiki proses bisnis KUR agar dapat semakin mudah dan cepat dirasakan pelaku usaha.
Pada tahun lalu, perseroan telah menyalurkan KUR Rp260 milliar kepada 3.410 debitur pelaku usaha terkait kepariwisataan di lima destinasi wisata super prioritas.
Penyaluran KUR Bank Mandiri 2019 sendiri sebesar Rp25,02 triliun atau sebesar 100,09% dari target yang ditetapkan, yakni Rp25 triliun. Seluruh penyaluran tersebut dilakukan secara hati-hati sehingga berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) KUR di angka 0,44%
Penyaluran KUR tahun lalu juga telah dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah, dimana fokus utama tetap pada sektor produksi. Tahun lalu, 50,1% KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp12,53 triliun telah disalurkan ke sektor produksi, dengan rincian sektor pertanian 17,89%, sektor perikanan 0,28%, dan sektor industri pengolahan 3,77%.
Adapun penyaluran kami di sektor pertambangan garam rakyat dan sektor jasa produksi adalah masing-masing 0,01% dan 28,15%. Sedangkan pada 2020, kata Zedo, penyaluran KUR Bank Mandiri ditargetkan mencapai Rp30 triliun dengan rincian KUR Mikro sebesar Rp12 triliun, KUR kecil Rp19,975 triliun dan KUR TKI sebesar Rp25 Miliar.
"Kami berharap 2020 dapat menyalurkan KUR ke sektor terkait pariwisata dengan rasio yang jauh lebih besar dibanding tahun lalu,” tuturnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mendorong penyaluran KUR tersebut, adalah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan memanfaatkan jaringan mikro Mandiri yang telah memiliki pemahaman tentang kearifan lokal di lima destinasi wisata tersebut.
Hal lainnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan operator di destinasi wisata serta nasabah eksisting perseroan di bidang tour&travel melalui kerjasama pemberian referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah sehingga bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit.
SVP Micro Development & Agen Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR kepada sektor-sektor yang terkait pariwisata, khususnya di lima destinasi wisata yang baru saja ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas. Sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus penyaluran KUR perseroan tahun ini.
"Di samping mendukung program kepariwisataan nasional, kami juga ingin mengembangkan usaha-usaha kecil terkait seperti pelaku usaha agrowisata, restoran dan rumah makan tradisional, usaha penginapan dan transportasi serta usaha kerajinan suvenir dan oleh-oleh,” kata Zedo di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Pihaknya pun optimistis dapat menjangkau para pelaku usaha tersebut mengingat suku bunga KUR yang kini semakin murah menjadi 6%, dari 7% tahun lalu. Di samping itu, pihaknya juga akan terus memperbaiki proses bisnis KUR agar dapat semakin mudah dan cepat dirasakan pelaku usaha.
Pada tahun lalu, perseroan telah menyalurkan KUR Rp260 milliar kepada 3.410 debitur pelaku usaha terkait kepariwisataan di lima destinasi wisata super prioritas.
Penyaluran KUR Bank Mandiri 2019 sendiri sebesar Rp25,02 triliun atau sebesar 100,09% dari target yang ditetapkan, yakni Rp25 triliun. Seluruh penyaluran tersebut dilakukan secara hati-hati sehingga berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) KUR di angka 0,44%
Penyaluran KUR tahun lalu juga telah dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah, dimana fokus utama tetap pada sektor produksi. Tahun lalu, 50,1% KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp12,53 triliun telah disalurkan ke sektor produksi, dengan rincian sektor pertanian 17,89%, sektor perikanan 0,28%, dan sektor industri pengolahan 3,77%.
Adapun penyaluran kami di sektor pertambangan garam rakyat dan sektor jasa produksi adalah masing-masing 0,01% dan 28,15%. Sedangkan pada 2020, kata Zedo, penyaluran KUR Bank Mandiri ditargetkan mencapai Rp30 triliun dengan rincian KUR Mikro sebesar Rp12 triliun, KUR kecil Rp19,975 triliun dan KUR TKI sebesar Rp25 Miliar.
"Kami berharap 2020 dapat menyalurkan KUR ke sektor terkait pariwisata dengan rasio yang jauh lebih besar dibanding tahun lalu,” tuturnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mendorong penyaluran KUR tersebut, adalah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan memanfaatkan jaringan mikro Mandiri yang telah memiliki pemahaman tentang kearifan lokal di lima destinasi wisata tersebut.
Hal lainnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan operator di destinasi wisata serta nasabah eksisting perseroan di bidang tour&travel melalui kerjasama pemberian referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah sehingga bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit.
(ind)