Pemerintah Bidik Penyaluran KUR Rp190 Triliun pada 2020
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) . Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, tahun ini target KUR yang akan disalurkan sebesar Rp190 triliun atau meningkat 36% dibandingkan target tahun 2019.
Adapun sejak disalurkan kembali dengan skema subsidi bunga pada Agustus 2015, total akumulasi penyaluran KUR sampai dengan 31 Desember 2019 telah mencapai Rp472,8 triliun disertai Non Performing Loan (NPL) yang relatif rendah sebesar 1,1%.
“Pada tahun 2019 saja, target penyaluran KUR sebesar Rp140 triliun, dengan realisasi penyaluran sampai Desember 2019 telah mencapai sebesar Rp139,5 triliun atau 99,65% dari target. Untuk tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp190 trliun," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Menurut dia, peningkatan tidak terjadi hanya pada nominal penyaluran KUR saja, namun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penerima KUR juga meningkat pesat dari 2,4 juta debitur pada tahun 2014 menjadi 4,4 juta debitur pada 2018.
Adapun total akumulasi debitur penerima KUR dari Agustus 2015 sampai Desember 2019 telah mencapai 18,6 juta akad kredit atau sebesar 12,9 juta (berdasarkan NIK).
“Capaian ini menunjukkan bahwa penerima KUR didominasi oleh UMKM yang baru mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal, bukan UMKM yang berulang,” ungkapnya.
Selain itu, sejak ditetapkan target penyaluran KUR di sektor produksi (sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi dan jasa-jasa) pada tahun 2017, pangsa penyaluran KUR di sektor perdagangan menurun, sementara pangsa KUR di sektor produksi terus mengalami peningkatan. "Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita itu banyak disumbangkan UMKM sebagai bumper perekonomian lebih baik," jelasnya.
Adapun sejak disalurkan kembali dengan skema subsidi bunga pada Agustus 2015, total akumulasi penyaluran KUR sampai dengan 31 Desember 2019 telah mencapai Rp472,8 triliun disertai Non Performing Loan (NPL) yang relatif rendah sebesar 1,1%.
“Pada tahun 2019 saja, target penyaluran KUR sebesar Rp140 triliun, dengan realisasi penyaluran sampai Desember 2019 telah mencapai sebesar Rp139,5 triliun atau 99,65% dari target. Untuk tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp190 trliun," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Menurut dia, peningkatan tidak terjadi hanya pada nominal penyaluran KUR saja, namun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penerima KUR juga meningkat pesat dari 2,4 juta debitur pada tahun 2014 menjadi 4,4 juta debitur pada 2018.
Adapun total akumulasi debitur penerima KUR dari Agustus 2015 sampai Desember 2019 telah mencapai 18,6 juta akad kredit atau sebesar 12,9 juta (berdasarkan NIK).
“Capaian ini menunjukkan bahwa penerima KUR didominasi oleh UMKM yang baru mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal, bukan UMKM yang berulang,” ungkapnya.
Selain itu, sejak ditetapkan target penyaluran KUR di sektor produksi (sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi dan jasa-jasa) pada tahun 2017, pangsa penyaluran KUR di sektor perdagangan menurun, sementara pangsa KUR di sektor produksi terus mengalami peningkatan. "Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita itu banyak disumbangkan UMKM sebagai bumper perekonomian lebih baik," jelasnya.
(ind)