Wall Street Jatuh Terseret Wabah Virus China

Rabu, 22 Januari 2020 - 09:28 WIB
Wall Street Jatuh Terseret Wabah Virus China
Wall Street Jatuh Terseret Wabah Virus China
A A A
NEW YORK - Wall Street kehilangan pijakan hingga akhirnya jatuh pada perdagangan, Selasa waktu setempat hingga menjauh dari level tertinggi. Bursa saham Amerika Serikat (AS) terseret jatuh usai wabah virus China mulai menyebar hingga pantai AS ditambah Dana Moneter Internasional (IMF) pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Tiga besar indeks saham AS ambruk, setelah beberapa hari sebelumnya mencetak rekor terbaik di sesi penutupan dan terbaik dalam satu pekan. Namun hari ini indeks mencetak kerugian, usai Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit mengkonfirmasi kasus pertama di AS dari virus koroner muncul, yang kini telah menewaskan enam orang di China.

Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami penurunan hingga 152,06 poin atau setara dengan 0,52% menjadi 29.196,04 dan indeks S&P 500 kehilangan 8,82 poin atau 0,26% untuk bertengger ke level 3.320,8. Selanjutnya Komposit Nasdaq juga jatuh sebesar18,14 poin atau 0,19% hingga ditutup pada posisi 9.370,81.

Dengan wabah virus yang muncul jelang tahun baru Imlek China, sejumlah saham terpantau telah terhantam cukup berat. Indeks NYSE arca Airline. XAL merosot hingga 2,8%. Sedangkan saham United Airlines (UAL. O) turun sebesar 4,4%, sementara Carnival Corp (CCL. N) tenggelam cukup dalam hingga mencapai 2,3%.

Operator Hotel dan Kasino Las Vegas Sands Corp (LVS. N) dan Wynn Resorts Ltd (WYNN. O), keduanya memiliki operasi yang cukup besar di China mengakhiri sesi dengan masing-masing turun tajam 5,4% dan 6,1%. Selanjutnya saham baja yang memiliki paparan cukup besar ke China juga jatuh. United States Steel Corp (X. N) turun hingga 5,2%.

Boeing Co (BA. N) menjadi beban terberat pada Blue-Chip Dow, dimana sahamnya jatuh 3,3% menyusul laporan para pembuat 737 MAX mungkin tidak akan mendapatkan persetujuan untuk kembali terbang sampai Juni atau Juli 2020, mendatang. Sentimen lain, IMF baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 dan 2021.

Dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, tujuh di antaranya mengakhiri sesi dalam zona merah, dengan energi. SPNY, Industrials. SPLRCI, dan material menyusut dengan persentase terbesar. Di sisi lain musim laporan pendapatan kuartal keempat terus berlangsung, dengan 46 perusahaan di S&P 500 sudah merilis. Dari keseluruhan, 71,7% telah mengalahkan ekspektasi analis.

Hanya jaringan toko ritel Costco Wholesale Corp (COST. O) yang bergerak maju 2,8%. Ditambah saham Intel Corp (INTC. O) memperoleh dorongan 1,6% setelah tiga broker menaikkan target harga mereka untuk saham chipmaker. Kenaikan juga terlihat pada saham produsen mobil listrik, Tesla Inc (TSLA. O) naik 7,2%.

Sementara saham Netflix Inc (NFLX. O) jatuh lebih dari 1% dalam perdagangan setelah merilis hasil kuartal keempat. Volume perdagangan pada bursa saham AS mencapai sebesar 8,13 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,02 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4873 seconds (0.1#10.140)