Tarif Ojol dan Iuran BPJS Naik, BI: Tak Pengaruh ke Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan kenaikan iuran BPJS dan tarif ojek online (ojol) tidak akan mempengaruhi target inflasi tahun ini yang sebesar 3%±1%. Pasalnya, kenaikan iuran BPJS dan tarif ojol dinilai hanya sedikit menyumbang untuk inflasi tahunan.
Sebagai informasi, para pengemudi ojol berencana menaikkan tarifnya menjadi sebesar Rp2.200-2.500/km. Hal ini seiring dengan naiknya beban biaya yang ditanggung oleh para pengemudi ojol. Sedangkan kenaikan iuran BPJS sudah mulai diterapkan tahun ini.
"Baik BPJS ataupun ojol itu kesimpulannya tekanan harganya enggak terlalu besar pada inflasi. IHK akan tetap terkendali di 3% plus-minus 1%," ujar Perry di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Dia melanjutkan, produksi nasional yang jauh melebihi permintaan juga akan menjaga stabilitas harga.
Sebagai informasi, realisasi inflasi 2019 tercatat rendah di angka 2,72%, turun dibandingkan dengan inflasi 2018 yang sebesar 3,13%, dan masih berada dalam kisaran sasaran sebesar 3,5%±1%.
Perkembangan ini disebut menunjukkan inflasi selama lima tahun terakhir konsisten berada dalam kisaran sasarannya. Ke depan, kata dia, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga sehingga inflasi IHK 2020 tetap terjaga dalam kisaran sasarannya sebesar 3,0%±1%.
Sebagai informasi, para pengemudi ojol berencana menaikkan tarifnya menjadi sebesar Rp2.200-2.500/km. Hal ini seiring dengan naiknya beban biaya yang ditanggung oleh para pengemudi ojol. Sedangkan kenaikan iuran BPJS sudah mulai diterapkan tahun ini.
"Baik BPJS ataupun ojol itu kesimpulannya tekanan harganya enggak terlalu besar pada inflasi. IHK akan tetap terkendali di 3% plus-minus 1%," ujar Perry di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Dia melanjutkan, produksi nasional yang jauh melebihi permintaan juga akan menjaga stabilitas harga.
Sebagai informasi, realisasi inflasi 2019 tercatat rendah di angka 2,72%, turun dibandingkan dengan inflasi 2018 yang sebesar 3,13%, dan masih berada dalam kisaran sasaran sebesar 3,5%±1%.
Perkembangan ini disebut menunjukkan inflasi selama lima tahun terakhir konsisten berada dalam kisaran sasarannya. Ke depan, kata dia, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga sehingga inflasi IHK 2020 tetap terjaga dalam kisaran sasarannya sebesar 3,0%±1%.
(fjo)