Garuda Belum Hentikan Rute ke Negara Terinfeksi Virus Korona
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk belum bisa menghentikan rute penerbangan ke beberapa negara yang sudah terinfeksi virus korona (Coronavirus). Seperti diketahui, selain di China wabah virus korona sudah menyebar di beberapa negara seperti Jepang, Singapura, Thailand dan Taiwan.
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, salah satu pertimbangan belum dihentikannya rute penerbangan internasional tersebut adalah dikarenakan banyaknya konsumen yang sudah membeli tiket jauh hari, sehingga pihaknya tidak bisa membatalkan secara mendadak kecuali ada faktor kegawatan.
"Kita belum bisa menghentikan trayek (rute). Jadi kita harus hati-hati juga, kita enggak mau memaksakan trayek itu dibatalkan, (kecuali) jika sudah parah)," ujar Irfan di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Dia pun memastikan wabah virus korona ini tidak akan menyebar di penerbangan Garuda karena otoritas bandara sudah mengantisipasi dengan memperketat pemantauan dan melakukan screening terhadap semua penumpang di bandara.
"Kita bekerjasam dengan otoritas agar pergerakan virus tersebut tidak menyebar di pesawat. Mereka yang naik pesawat kan bisa kelihatan. Jadi, aman virus korona tidak akan menyebar di Garuda," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa menindaklanjuti Notam G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing, maskapai Indonesia yang melakukan penerbangan dari dan ke Kota Wuhan, China untuk sementara tidak dapat dilakukan.
Saat ini ada dua maskapai penerbangan nasional yang memiliki rute penerbangan ke Kota Wuhan yaitu Sriwijaya Air dan Lion Air. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan antisipasi penyebaran virus pneumonia melalui jalur penerbangan.
"Kami telah melakukan koordinasi intensif kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus korona masuk ke Indonesia melalui aktivitas penerbangan," jelasnya.
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, salah satu pertimbangan belum dihentikannya rute penerbangan internasional tersebut adalah dikarenakan banyaknya konsumen yang sudah membeli tiket jauh hari, sehingga pihaknya tidak bisa membatalkan secara mendadak kecuali ada faktor kegawatan.
"Kita belum bisa menghentikan trayek (rute). Jadi kita harus hati-hati juga, kita enggak mau memaksakan trayek itu dibatalkan, (kecuali) jika sudah parah)," ujar Irfan di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Dia pun memastikan wabah virus korona ini tidak akan menyebar di penerbangan Garuda karena otoritas bandara sudah mengantisipasi dengan memperketat pemantauan dan melakukan screening terhadap semua penumpang di bandara.
"Kita bekerjasam dengan otoritas agar pergerakan virus tersebut tidak menyebar di pesawat. Mereka yang naik pesawat kan bisa kelihatan. Jadi, aman virus korona tidak akan menyebar di Garuda," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa menindaklanjuti Notam G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing, maskapai Indonesia yang melakukan penerbangan dari dan ke Kota Wuhan, China untuk sementara tidak dapat dilakukan.
Saat ini ada dua maskapai penerbangan nasional yang memiliki rute penerbangan ke Kota Wuhan yaitu Sriwijaya Air dan Lion Air. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan antisipasi penyebaran virus pneumonia melalui jalur penerbangan.
"Kami telah melakukan koordinasi intensif kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus korona masuk ke Indonesia melalui aktivitas penerbangan," jelasnya.
(ind)