Usai Pangkas Rute, Garuda Akan Kembali Lebarkan Sayap ke Indonesia Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk akan kembali memperluas rute penerbangan domestik yang difokuskan di kawasan timur Indonesia.
Langkah perluasan rute penerbangan emiten bersandi saham GIAA ini sejalan dengan rencana penambahan jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023. Saat ini, total armada yang diterbangkan hanya 33 unit saja.
Baik perluasan rute dan penambahan armada pesawat menjadi satu aksi korporasi Garuda Indonesia usai memperoleh homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur dalam Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU).
"Jadi ada diskusi cukup mendalam untuk lebih memperbanyak rute ke timur," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dikutip Rabu (29/6/2022).
Irfan mengaku diskusi mendalam tengah dilakukan lantaran ada keterbatasan untuk menghubungkan kawasan barat dan timur Indonesia.
"Sedang kita diskusikan terus menerus tetapi memiliki sedikit keterbatasan adalah menghubungkan barat dan timur," ucap dia.
Maskapai penerbangan pelat merah ini sebelumnya memangkas rute penerbangannya. Bahkan, sejak November 2021 lalu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham berencana memangkas rute penerbangan Garuda dari 237 rute menjadi 140 rute. Artinya, ada 97 rute yang akan ditutup.
Hanya saja pemangkasan tidak dilakukan secara signifikan. Pengurangan rute penerbangan maskapai flag carrier ini justru difokuskan pada rute yang tidak menguntungkan secara bisnis dan menguatkan rute-rute super premium.
Langkah perluasan rute penerbangan emiten bersandi saham GIAA ini sejalan dengan rencana penambahan jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023. Saat ini, total armada yang diterbangkan hanya 33 unit saja.
Baik perluasan rute dan penambahan armada pesawat menjadi satu aksi korporasi Garuda Indonesia usai memperoleh homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur dalam Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU).
"Jadi ada diskusi cukup mendalam untuk lebih memperbanyak rute ke timur," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dikutip Rabu (29/6/2022).
Irfan mengaku diskusi mendalam tengah dilakukan lantaran ada keterbatasan untuk menghubungkan kawasan barat dan timur Indonesia.
"Sedang kita diskusikan terus menerus tetapi memiliki sedikit keterbatasan adalah menghubungkan barat dan timur," ucap dia.
Maskapai penerbangan pelat merah ini sebelumnya memangkas rute penerbangannya. Bahkan, sejak November 2021 lalu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham berencana memangkas rute penerbangan Garuda dari 237 rute menjadi 140 rute. Artinya, ada 97 rute yang akan ditutup.
Hanya saja pemangkasan tidak dilakukan secara signifikan. Pengurangan rute penerbangan maskapai flag carrier ini justru difokuskan pada rute yang tidak menguntungkan secara bisnis dan menguatkan rute-rute super premium.
(ind)