Industri Penerbangan Lokal Tidak Bakal Rugi Menutup Rute ke Wuhan
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus berbahaya corona di Wuhan, China, membuat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memutuskan menghentikan rute penerbangan maskapai Indonesia dari dan ke Kota Wuhan, China.
Keputusan ini menindaklanjuti NOTAM G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing. Keputusan ini demi mengantisipasi kemungkinan masuknya wabah virus corona melalui jalur penerbangan.
Lantas apakah industri penerbangan lokal akan merugi dengan adanya penutupan rute ini? Pengamat penerbangan Alvien Lie mengatakan industri penerbangan Indonesia tidak akan banyak mengalami kerugian keuangan dengan adanya penutupan rute ini.
Hal ini dikarenakan mayoritas pendapatan industri penerbagan lokal masih disumbang oleh rute domestik.
"Jumlah wisatawan asal Wuhan tidak terlalu signifikan. Penerbangan domestik tidak mengandalkan wisatawan asing. Kontribusi wisatawan asing hanya sekitar 11% terhadap penerbangan domestik," ujar Alvin Lie saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Dia pun melanjutkan pangsa pasar terbesar penerbangan domestik adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, Polri, dan pegawai BUMN. "Pasar kita untuk itu lebih dari 60%," jelasnya.
Alvin Lie bahkan menegaskan penutupan rute ini lebih penting dibandingkan menarik devisa wisata. Karena penutupan rute ini untuk melindungi masyarakat Indonesia dari virus corona.
"Perlindungan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia jauh lebih penting daripada devisa wisata. Jika virus corona berkembang di Indonesia, tidak ada wisatawan dari negara manapun yang minat datang ke Indonesia," jelasnya.
Keputusan ini menindaklanjuti NOTAM G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing. Keputusan ini demi mengantisipasi kemungkinan masuknya wabah virus corona melalui jalur penerbangan.
Lantas apakah industri penerbangan lokal akan merugi dengan adanya penutupan rute ini? Pengamat penerbangan Alvien Lie mengatakan industri penerbangan Indonesia tidak akan banyak mengalami kerugian keuangan dengan adanya penutupan rute ini.
Hal ini dikarenakan mayoritas pendapatan industri penerbagan lokal masih disumbang oleh rute domestik.
"Jumlah wisatawan asal Wuhan tidak terlalu signifikan. Penerbangan domestik tidak mengandalkan wisatawan asing. Kontribusi wisatawan asing hanya sekitar 11% terhadap penerbangan domestik," ujar Alvin Lie saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Dia pun melanjutkan pangsa pasar terbesar penerbangan domestik adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, Polri, dan pegawai BUMN. "Pasar kita untuk itu lebih dari 60%," jelasnya.
Alvin Lie bahkan menegaskan penutupan rute ini lebih penting dibandingkan menarik devisa wisata. Karena penutupan rute ini untuk melindungi masyarakat Indonesia dari virus corona.
"Perlindungan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia jauh lebih penting daripada devisa wisata. Jika virus corona berkembang di Indonesia, tidak ada wisatawan dari negara manapun yang minat datang ke Indonesia," jelasnya.
(ven)